Probolinggo, Lensaupdate.com - Untuk memastikan efektivitas dan dampak nyata program bantuan usaha bagi kelompok rentan, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penerima bantuan sosial (bansos) usaha dari Sentra Terpadu Soeharso.
Monev penerima bansos usaha ini dilakukan pada Senin hingga Rabu (22–24/9/2025) dengan sasaran para penerima dari kalangan penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia) di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan dan pengukuran terhadap pelaksanaan program bansos usaha yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Monev menjadi langkah strategis untuk memastikan program berjalan sesuai rencana, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo Rachmad Hidayanto mengatakan pentingnya kegiatan ini untuk mengukur sejauh mana efektivitas bantuan yang sudah disalurkan. “Monitoring dan evaluasi kami lakukan agar program bansos usaha ini benar-benar memberikan manfaat. Kami ingin bantuan ini tidak hanya diterima, tetapi juga dimanfaatkan untuk membangun kemandirian ekonomi,” katanya.
Rachmad menambahkan proses ini menjadi bagian dari upaya peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam penyaluran bantuan sosial. “Harapannya, program ini bisa terus dikembangkan dan masyarakat penerima bantuan benar-benar bisa merasakan peningkatan kualitas hidup,” harapnya.
Sementara Plt Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Probolinggo Samsul Hadi menyampaikan kegiatan monev ini bertujuan untuk memantau perkembangan program bansos usaha, mengevaluasi kinerja pelaksanaan program secara menyeluruh serta mengidentifikasi hambatan atau permasalahan yang terjadi di lapangan.
“Selain itu, memberikan data akurat untuk pengambilan keputusan berbasis fakta, menilai keberhasilan program dari sisi output dan outcome serta meningkatkan efisiensi serta efektivitas program untuk masa mendatang. Dengan pendekatan tersebut, kami berharap program bantuan tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Samsul, dalam monev ini timnya langsung turun ke lapangan untuk melihat implementasi bantuan secara nyata. “Kami ingin tahu apakah bantuan itu benar-benar digunakan untuk usaha. Dari sana kami bisa menilai keberhasilan program dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan penerima,” lanjutnya.
Samsul menambahkan monev ini menjadi jembatan antara perencanaan dan pelaksanaan. “Hasilnya akan jadi bahan evaluasi agar program sosial berikutnya bisa lebih tepat, baik secara teknis maupun manfaatnya,” pungkasnya. (mel/fas)