Sukapura, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo memberikan pelayanan kesehatan posyandu ternak bagi kuda di Lautan Pasir Gunung Bromo di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Minggu (31/8/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 211 ekor kuda milik warga Kecamatan Sukapura dan sekitarnya. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis menjaga kesehatan hewan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pemiliknya.
Program ini dihadiri oleh Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto, Kepala UPT Puskeswan Aulia Khusumastutik dan seluruh tim Puskeswan Kecamatan Wonomerto.
Dalam layanan posyandu ternak ini, ratusan kuda tersebut menerima obat cacing, vitamin penambah stamina serta pengobatan untuk gangguan kulit, gatal-gatal dan keluhan pincang. Program ini menyasar kuda-kuda yang digunakan masyarakat untuk kebutuhan transportasi wisata di kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap hewan produktif yang memiliki peran penting dalam roda perekonomian masyarakat.
“Kesehatan kuda di kawasan Bromo sangat penting. Kuda bukan hanya hewan peliharaan, tetapi juga aset ekonomi bagi warga. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan kuda tetap sehat agar para pemiliknya bisa terus memperoleh penghasilan," ujarnya.
Niko menambahkan posyandu ternak pada kuda juga diharapkan bisa menjadi kegiatan rutin yang berkelanjutan. Apalagi mengingat peran vital kuda sebagai moda transportasi wisata di lautan pasir Gunung Bromo yang terkenal di mata wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami berharap para pemilik kuda dan aparat desa terus mendukung pelaksanaan posyandu ternak pada kuda ini. Kolaborasi antara peternak dan pemerintah sangat penting untuk menjaga standar kesehatan hewan secara berkelanjutan," imbuhnya.
Menurut Niko, kegiatan ini bukan sekadar memberikan layanan pengobatan, tetapi juga menjadi langkah preventif mencegah penyakit hewan menular dan menjaga performa kuda yang digunakan dalam sektor pariwisata. Apalagi kuda di kawasan Bromo kerap digunakan untuk membawa wisatawan naik turun dari lautan pasir ke kawah, yang tentu membutuhkan kondisi fisik yang prima.
“Harapan kami agar para pemilik kuda beserta aparat pemerintah setempat agar selalu memberikan dukungan terkait dengan kegiatan posyandu ternak pada kuda di Lautan Pasir Gunung Bromo,” pungkasnya. (put/zid)