Diperta Kabupaten Probolinggo Lakukan Pendampingan Pengambilan Sampel Serum Darah Sapi Perah


Krucil, Lensaupdate.com - Untuk mencegah penyebaran penyakit menular Brucellosis pada sapi perah, Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates melakukan pengambilan sampel serum darah di wilayah Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo, Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini mendapatkan pendampingan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo.

Sebanyak 35 sampel darah sapi perah dikumpulkan dari tiga desa di Kecamatan Krucil. Yakni, 13 sampel dari Desa Tambelang, 8 sampel dari Desa Bermi dan 14 sampel dari Desa Krucil. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini keberadaan bakteri Brucella abortus, penyebab utama penyakit Brucellosis yang dapat menyebabkan keguguran pada sapi bunting dan penurunan produksi susu.

Kegiatan ini melibatkan Medik Veteriner Muda Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Novita Dwi Setyorini bersama dokter hewan penyelia wilayah Krucil drh. Arrafi dan pengurus KUD Argopuro Krucil.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan kegiatan ini merupakan lanjutan dari program pemantauan kesehatan ternak yang sudah dilakukan sejak lima tahun lalu. 

“Sejauh ini, hasil pemeriksaan sebelumnya selalu menunjukkan negatif. Namun, pengambilan sampel tetap dilakukan secara berkala sebagai bentuk kewaspadaan dini,” ujarnya.

Niko menerangkan penyakit Brucellosis bukan hanya ancaman bagi hewan ternak, tetapi juga memiliki potensi zoonosis atau penularan ke manusia. “Oleh karena itu, pemantauan secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan menjaga produktivitas peternakan,” lanjutnya.

Menurut Niko, pengawasan terhadap penyakit Brucellosis harus ditingkatkan. Deteksi dini seperti ini sangat penting agar bisa segera mengambil langkah penanggulangan jika ditemukan kasus positif. Jika nanti hasil laboratorium menunjukkan adanya sapi yang terinfeksi, maka vaksinasi wajib dilakukan secara berkala.

 “Kami mengimbau peternak untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, menjaga kebersihan kandang dan hanya membeli sapi dari sumber terpercaya yang jelas riwayat kesehatannya,” terangnya.

Lebih lanjut Niko menambahkan langkah pencegahan yang disarankan meliputi vaksinasi tahunan, pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala, penerapan higienis sanitasi kandang serta pengawasan ketat terhadap asal-usul sapi yang masuk ke wilayah Kabupaten Probolinggo. “Harus diketahui riwayatnya supaya tidak menular,” tambahnya.

Niko menjelaskan untuk mengetahui hasil dari pengujian serum darah sapi perah ini tinggal menunggu hasil laboratorium yang diperkirakan keluar dalam waktu 3 hingga 4 minggu. “Jika semua hasil menunjukkan negatif, maka wilayah Kabupaten Probolinggo khususnya Kecamatan Krucil dapat dipastikan tetap dalam kondisi aman dari ancaman Brucellosis,” pungkasnya. (ren/fas)