Dringu, Lensaupdate.com - Sebagai langkah strategis dalam mengatasi permasalahan sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo menggandeng Tim Penggerak PKK Kecamatan Dringu menggelar Pelatihan Pendauran Ulang Sampah pada Rabu (4/6/2025) di Pendopo Kecamatan Dringu. Kegiatan ini menyoroti pemanfaatan sampah organik menjadi produk bermanfaat melalui metode eco-enzyme.
Pelatihan ini menghadirkan Ketua III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Umi Haniah Fahmi AHZ sebagai narasumber utama. Hadir pula Camat Dringu Indah Rohani serta pengurus PKK dari tingkat kabupaten hingga desa, termasuk kader Muslimat NU Kecamatan Dringu.
Dalam sambutannya, Ning Umi Haniah Fahmi AHZ menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. “Salah satu solusi konkret yang diperkenalkan dalam pelatihan kali ini adalah pembuatan eco-enzyme, cairan hasil fermentasi sampah organik seperti sisa buah, sayuran dan air sisa rumah tangga,” katanya.
Materi tentang eco-enzyme disampaikan oleh Nina Ari Wahyuni dari PT POMI Paiton Energy. Sedangkan praktik langsung dipandu instruktur dari PT ISS Paiton. Peserta diajak membuat larutan eco-enzyme yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pupuk cair, pembersih alami hingga pengusir hama tanaman.
Menurut Nina, eco-enzyme tidak hanya mengurangi jumlah sampah organik rumah tangga, tetapi juga menghasilkan manfaat lingkungan seperti pelepasan gas ozon (O3) yang baik untuk atmosfer. “Dengan memanfaatkan sampah, kita tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Camat Dringu Indah Rohani mengapresiasi pelatihan ini dan mengajak masyarakat untuk menularkan ilmu yang diperoleh kepada lingkungan sekitarnya. “Sampah adalah bagian dari kehidupan. Tapi dengan edukasi seperti ini, kita bisa ubah masalah menjadi berkah,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, sektor swasta dan komunitas masyarakat untuk membangun kesadaran ekologis sejak dari rumah. Eco-enzyme dianggap sebagai solusi praktis yang dapat diterapkan oleh siapa saja tanpa perlu teknologi mahal.
DLH Kabupaten Probolinggo berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam membentuk desa-desa sadar sampah, sekaligus mendukung target nasional pengurangan sampah menuju Indonesia Bebas Sampah 2025.
Dengan semangat gotong royong dan edukasi berkelanjutan, pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa solusi lingkungan bisa dimulai dari dapur rumah tangga dan perubahan besar berawal dari aksi kecil. (nab/zid)