Peringati 10 Muharram 1447 Hijriyah, Baznas Kabupaten Probolinggo Bakal Santuni 1.600 Anak Yatim


Kraksaan, Lensaupdate.com - Menyambut 10 Muharram 1447 Hijriyah yang jatuh pada bulan Juli 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam menyantuni anak yatim.

Tahun ini, sebanyak 1.600 anak yatim di wilayah Kabupaten Probolinggo bakal menerima santunan melalui program Gebyar 10 Muharram dengan pelaksanaan utama penyerahan secara simbolis akan dipusatkan di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.

Tidak hanya di tingkat lokal, Baznas Kabupaten Probolinggo juga terlibat dalam kegiatan nasional yang diselenggarakan Baznas RI. Sebanyak 50 anak yatim pilihan dari Kabupaten Probolinggo akan diberangkatkan ke Sentul International Convention Center (SICC) Bogor pada 9 Juli 2025 mendatang. 

Di lokasi SICC tersebut, mereka akan mengikuti acara nasional berupa pemberian santunan secara simbolis oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kepada 10.000 anak yatim dari seluruh Indonesia.

Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Muzammil mengatakan penyerahan santunan kepada anak yatim di SICC Bogor tersebut merupakan bagian dari program Baznas RI dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 H. Jawa Timur sendiri mendapatkan kuota sebanyak 2.000 anak yatim dengan 50 anak yatim di antaranya berasal dari Kabupaten Probolinggo.

“Anak-anak yang berangkat ke Bogor akan mendapatkan santunan berupa seragam sekolah dan perlengkapan alat tulis senilai Rp 500 ribu dan uang saku sebesar Rp 500 ribu. Semua biaya perjalanan dan akomodasi anak yatim dari Kabupaten Probolinggo semuanya ditanggung oleh Baznas Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Selain partisipasi dalam program nasional, Baznas Kabupaten Probolinggo tetap melaksanakan program rutin tahunan untuk anak yatim di wilayah Kabupaten Probolinggo. Tahun ini, sebanyak 1.600 anak yatim akan mendapatkan santunan senilai Rp 250 ribu per anak yang meliputi seragam sekolah senilai Rp 100 ribu, alat tulis dan buku senilai Rp 50 ribu dan uang saku Rp 100 ribu.

“Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 400 juta. Seluruhnya bersumber dari Zakat, Infaq dan Shodekoh (ZIS) yang dihimpun dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo,” jelasnya.

Menurut Muzammil, pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggandeng Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Bidikdaya) di masing-masing kecamatan. Setiap korwil mendapatkan kuota 60 anak yatim yang jika dikalkulasikan berjumlah 1.440 anak. Sementara sisanya sebanyak 160 anak menjadi cadangan apabila terjadi perubahan teknis.

“Pada tahun ini, mengingat waktu pelaksanaan bertepatan dengan libur sekolah, penyerahan santunan secara simbolis akan diprioritaskan bagi anak yatim dari wilayah Korwil Kecamatan Kraksaan, Krejengan, Pajarakan dan Besuk,” terangnya.

Muzammil menerangkan program Gebyar 10 Muharram menjadi salah satu kegiatan unggulan Baznas Kabupaten Probolinggo.  Selama ini, pihaknya secara konsisten menyalurkan santunan kepada anak yatim piatu setiap tanggal 10 Muharram sebagai implementasi dari ajaran dalam Al-Qur’an surat Al-Ma'un ayat 1 dan 2.

“Ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi bentuk perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak yatim yang dalam kondisi seperti ini sangat membutuhkan perhatian. Mereka kehilangan orang tua dan tentu tidak semua memiliki keluarga yang mampu mengasuh secara layak,” tegasnya.

Lebih lanjut Muzammil menambahkan bahwa Baznas Kabupaten Probolinggo mengakui jumlah anak yatim yang membutuhkan perhatian lebih banyak dari kuota yang tersedia. Oleh karena itu, permintaan untuk penambahan kuota kerap datang dari para Korwil Bidikdaya.

“Kami sudah mendapatkan banyak usulan agar kuota ditambah dari 60 menjadi 75 anak per korwil. Ke depan, jika ada peningkatan dana ZIS dari para muzakki, tentu akan kami pertimbangkan. Bahkan kami ingin menambah manfaat santunan seperti menyediakan sepatu,” ujarnya.

Muzammil menghimbau kepada para dermawan (agniya') di desa dan kecamatan untuk ikut menyantuni anak yatim yang belum tercover Baznas. Dengan demikian, seluruh anak yatim di Kabupaten Probolinggo bisa merasakan kebahagiaan yang setara.

“Kami ingin semua anak yatim di Kabupaten Probolinggo tersentuh kasih sayang dan bantuan. Baznas tidak bisa bekerja sendiri. Karenanya kami harap para agniya’ turut serta memberi perhatian di wilayah masing-masing,” pungkasnya. (nab/zid)