Probolinggo, Lensaupdate.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia kembali membuka penerimaan calon taruna dan taruni untuk sekolah kedinasan berbasis pola pembibitan. Program ini menjadi salah satu jalur favorit bagi lulusan SMA jurusan IPA dan SMK Teknik yang ingin berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor transportasi.
Pendaftaran dijadwalkan akan dimulai pada 28 Juni 2025 melalui pengumuman seleksi resmi melalui laman bkn.go.id. Pola pembibitan Kemenhub terbagi menjadi dua skema, yaitu pola pembibitan pusat (APBN) dan pola pembibitan daerah (APBD).
“Yang menggunakan pola pembibitan pusat, lulusannya akan ditempatkan di unit kerja Kemenhub di seluruh Indonesia. Sedangkan pola pembibitan daerah, lulusannya akan kembali ke daerah masing-masing yang sudah memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPSDM Kemenhub,” kata Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo Edy Suryanto melalui Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Bambang Singgih Hartadi.
Menurut Bambang, Kabupaten Probolinggo sendiri telah resmi menjalin kerja sama dengan BPSDM Kemenhub dan STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) untuk tahun ini. Total formasi yang telah disetujui oleh Kementerian PAN-RB untuk tahun 2025 mencapai 791 orang dengan rincian 281 formasi untuk jalur pusat (APBN) dan 510 formasi untuk daerah yang telah menjalin MoU.
“Kami mengusulkan 4 formasi untuk Program D4 Transportasi Darat dari Kabupaten Probolinggo. Semoga lebih banyak yang lulus tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2023 lalu, dari 4 kuota yang tersedia untuk Kabupaten Probolinggo hanya 2 orang yang berhasil lolos seleksi,” jelasnya.
Bambang menerangkan pendaftaran terbuka bagi lulusan SMA jurusan IPA dan SMK Teknik, khususnya jurusan Otomotif, Mesin dan Elektro. Proses seleksi terdiri dari beberapa tahap penting antara lain pendaftaran online di bkn.go.id. Selanjutnya, seleksi administrasi mencakup dokumen identitas dan bukti prestasi. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dari BKN karena hasil nilai langsung terlihat. Apabila lolos akan lanjut ke tes kesehatan dan psikotes yang menjadi tahap eliminasi. Jika lolos akan menjalani tes kebugaran jasmani dan wawancara.
“Yang paling menentukan adalah lulus tes kesehatan dan psikotes. Meskipun SKD tinggi, peserta bisa gugur jika dari tes fisik dan psikis tidak memenuhi standar,” tegasnya.
Lebih lanjut Bambang merinci bobot penilaian dalam seleksi ini untuk SKD sebesar 50%, tes kebugaran jasmani sebesar 15%, wawancara sebesar 15% dan prestasi akademik/non-akademik sebesar 20%.
Calon peserta sangat dianjurkan melampirkan bukti prestasi yang diakui nasional. Beberapa prestasi talenta yang bisa menambah poin di antaranya Olimpiade Sains Nasional (OSN), Lomba Kompetensi Siswa (LKS), O2SN, FLS2N, FLS3N, Debat Bahasa Indonesia dan Nasional School Debating Championship. Sementara untuk prestasi di bidang organisasi diantaranya pernah menjadi Ketua OSIS, pernah menjadi anggota Paskibraka, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Raimuna Daerah dan Raimuna Nasional. “Semua prestasi ini akan dikumulasi saat pantokhir. Semakin banyak prestasi yang diakui, peluang lolos juga akan semakin besar,” tegasnya.
Meskipun ada formasi khusus daerah, masyarakat dari seluruh Indonesia tetap bisa mengikuti jalur pembibitan pusat. Program ini terbuka secara nasional dan tidak terbatas pada wilayah tertentu.
“Kami harap putra-putri dari Kabupaten Probolinggo bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi ASN yang kompeten di bidang transportasi,” pungkasnya. (mel/fas)