Kraksaan, Lensaupdate.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melakukan pengawasan, pendataan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak penjual ternak kurban, Rabu (4/6/2025).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto didampingi dokter penyelia drh. Izza Rahmawati dan petugas teknis Kecamatan Paiton, Kraksaan, Krejengan dan Pajarakan.
Dalam kesempatan tersebut, tim memantau langsung kondisi ratusan ternak kurban dan melakukan pengawasan menyeluruh di 6 (enam) titik penjualan ternak yang ada di wilayah Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan dan Krejengan.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan total sebanyak 256 ekor ternak kurban diperiksa dalam kegiatan ini. Ternak yang diperiksa meliputi kambing, domba, dan sapi. "Dari hasil pengecekan, seluruh hewan dinyatakan sehat dan layak jual," katanya.
Setiap lapak penjualan yang telah diperiksa juga diberikan Surat Izin Tempat Penjualan Sementara serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan Kurban (SKKH) yang berlaku selama satu hari.
“Tujuan kegiatan ini adalah memastikan hewan kurban yang dijual benar-benar sehat dan layak dipotong. Kami juga memberikan Surat Izin Tempat Penjualan Sementara dan SKKH sebagai bentuk pengawasan resmi,” katanya.
Menurut Niko, seluruh hewan yang diperiksa memiliki berat antara 20 hingga 70 kilogram dengan harga bervariasi antara Rp 2 juta hingga Rp 8 juta per ekor. Namun, berdasarkan hasil komunikasi dengan para penjual, trend penjualan tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Beberapa pedagang menyampaikan bahwa penjualan belum maksimal. Ada yang belum laku sama sekali, ada yang sudah, tapi tidak sebanyak tahun lalu. Kemungkinan kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya trend pembelian langsung ke peternak serta daya beli masyarakat yang belum pulih," jelasnya.
Selain pemeriksaan kesehatan, tim Diperta juga memberikan masukan kepada para pedagang mengenai standar kelayakan kandang dan kebersihan lapak. Ditemukan beberapa lapak dengan tempat berteduh yang kurang memadai. “Kami sampaikan agar ke depan lebih memperhatikan kenyamanan hewan. Soal pakan dan air minum umumnya sudah cukup baik,” tambahnya.
Tindakan pengawasan juga mencakup penyisihan hewan yang menunjukkan gejala sakit, seperti mata merah atau infeksi ringan. "Kami sarankan agar segera diobati dan tidak dicampur dengan hewan sehat," terangnya.
Tidak hanya memantau di lapak penjualan, tim Diperta juga menyambangi Rumah Potong Hewan (RPH) Krejengan untuk mengecek kesiapan menyambut pemotongan hewan kurban saat Idul Adha 1446 Hijriyah.
“Besok kami lanjutkan ke titik lain. Mungkin hari ini belum kelihatan penjualnya, bisa jadi besok ada lapak baru yang buka. Semua akan kami data dan awasi,” pungkasnya. (nab/zid)