Probolinggo, Lensaupdate.com - Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti acara puncak penobatan Duta Generasi Berencana (GenRe) 2025 yang berlangsung di Bale Hinggil Paseban Sena Probolinggo, Senin (30/6/2025).
Ajang ini menjadi sorotan karena tidak sekedar kompetisi biasa, melainkan bagian dari gerakan besar untuk menekan angka pernikahan usia dini yang masih marak terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang merupakan puncak dari rangkaian Jambore Remaja Probolinggo ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut, Juara Duta GenRe 2025 untuk putri diraih Janeeta Hasna dari Kecamatan Leces dan putra diraih M. Firman Ghani dari Kecamatan Paiton. Juara 2 putri diraih Nanda Sabrina dari Kecamatan Wonomerto dan putra diraih Anas Amirullah dari Kecamatan Leces. Juara 3 putri diraih Asro’atul Munawaroh dari Kecamatan Leces dan putra diraih Faza Abdi dari Kecamatan Kraksaan.
Selain itu ada juga penobatan para pemuda terbaik di tiga kategori spesial. Diantaranya Duta GenRe Motivator diraih Dimas Nur M dari Kecamatan Kraksaan, Duta GenRe Inspirator diraih Nayziela Bilqis dari Kecamatan Lumbang dan Duta GenRe Favorit diraih Ahmad Ubaidillah & Andini Okta Via dari Kecamatan Tegalsiwalan.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifudin mengatakan keberadaan Duta GenRe bukanlah sebatas simbol seremoni, melainkan agen perubahan yang nyata. “Mereka kami bekali dengan edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja, bahaya seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan dampak buruk pernikahan dini,” katanya.
Hudan menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan sebaya. Dimana para Duta GenRe diharapkan bisa menjadi tutor sebaya dan konselor emosional yang lebih mudah dijangkau oleh rekan-rekan seumurnya. “Pendekatan ini lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan orang dewasa,” jelasnya.
Menurut Hudan, data dari Pengadilan Agama Kraksaan memang menunjukkan adanya penurunan angka pernikahan usia anak dalam beberapa tahun terakhir. Namun, masih banyak kasus yang tidak tercatat secara resmi.
“Untuk itu, peran Duta GenRe sangat penting dalam memutus mata rantai praktik pernikahan dini yang kerap berdampak pada meningkatnya angka kematian ibu muda dan penyalahgunaan zat berbahaya,” terangnya.
Hudan menerangkan para pemenang Duta GenRe 2025 ini adalah remaja-remaja yang hebat, hasil dari serangkaian seleksi dan pembekalan yang digelar oleh panitia. Mereka tidak hanya berprestasi di atas panggung, tapi akan turun langsung ke masyarakat.
“Kabupaten Probolinggo masih menghadapi tantangan serius dalam hal angka pernikahan anak yang cukup tinggi. Kehadiran para Duta GenRe diharapkan mampu memberi warna baru dalam pola penyuluhan yang lebih relatable bagi kalangan sebaya,” tambahnya.
Salah satu sosok yang menjadi perhatian publik dalam penobatan tersebut adalah Janeta Hasnakamila, remaja asal Kecamatan Leces yang berhasil meraih gelar Juara 1 Duta GenRe 2025 untuk kategori putri.
Janeta menyampaikan komitmen kuat untuk mendorong generasi muda Kabupaten Probolinggo agar mampu merencanakan masa depan secara matang. “Saya ingin anak muda di Kabupaten Probolinggo berani bermimpi besar. Pernikahan dini bukanlah solusi, tapi justru hambatan untuk meraih masa depan yang cerah,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32. Selain itu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah, keluarga dan perwakilan remaja sebagai simbol sinergi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui pembangunan generasi berkualitas. (mel/fas)