Dinkes Kabupaten Probolinggo Terima Kunjungan Tim Verifikasi Lapangan STBM Award 2025


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bersama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2025, Rabu (25/6/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari verifikasi dokumen secara daring yang sebelumnya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Tim Verifikasi Lapangan STBM Award 2025 ini diterima di ruang Argopuro Kantor Bupati Probolinggo.

Kunjungan tim yang terdiri atas Ikha Puswandari dari Kemenkes RI dan Mita Julinartati Sirait selaku WASH Specialist Indonesia dari Wahana Visi Indonesia bersama tim dari Dinkes Provinsi Jawa Timur ini diterima oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Juwono Prasetijo Utomo didampingi Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo.

Turut menerima perwakilan dari Bapelitbangda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup, Forum Kabupaten Probolinggo Sehat, Baznas serta Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.

Verifikasi lapangan dilakukan di sejumlah titik diantaranya Bank Sampah Pasar Paiton, pengelolaan sampah di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, IPAL Komunal di Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan, TPS 3R serta budidaya tanaman toga cavendis di Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan dan pengelolaan sampah di Desa Wonotoro Kecamatan Sukapura.

Dalam paparannya, Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo membeberkan strategi Kabupaten Probolinggo untuk mencapai lima pilar STBM. “Kami menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan CSR, Baznas serta organisasi kemasyarakatan. Inovasi terus kami dorong untuk menjamin keberlanjutan sanitasi yang aman,” ujarnya.

Hariawan menerangkan Kabupaten Probolinggo sendiri telah menetapkan target menjadi wilayah Open Defecation Free (ODF) melalui regulasi khusus yang digagas oleh Bupati Probolinggo. “Upaya ini mendapat sokongan kuat dari masyarakat serta berbagai pihak, termasuk Forum Kabupaten Probolinggo Sehat dan lembaga pendidikan keagamaan seperti Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton,” terangnya.

Sementara perwakilan Kemenkes RI Ikha Puswandari menyatakan pihaknya ingin melihat secara langsung implementasi lima pilar STBM di lapangan. “Dari dokumen yang kami terima, terlihat adanya progres signifikan. Tapi pelaksanaan di lapangan tetap jadi penilaian penting,” ungkapnya.

Sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Juwono Prasetijo Utomo mengatakan keberhasilan program sanitasi di Kabupaten Probolinggo sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dan sinergi semua pihak. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh OPD, camat, kepala desa serta masyarakat yang telah mendukung sanitasi sehat di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Juwono berharap melalui kegiatan ini Kabupaten Probolinggo dapat berkontribusi signifikan dalam menekan angka stunting dan penyakit berbasis lingkungan. “Semoga hasil verifikasi ini membawa dampak positif dan menjadi tonggak perubahan menuju hidup yang lebih sehat,” pungkasnya. (nab/zid)