Dinkes Kabupaten Probolinggo Lakukan Pendampingan Rujukan Pasien ODGJ ke Poli Jiwa RSUD Waluyo Jati


Banyuanyar, Lensaupdate.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menunjukkan komitmen serius dalam penanganan kesehatan jiwa masyarakat. Melalui Seksi Kesehatan Jiwa, PSC 119 dan Puskesmas Banyuanyar, Dinkes bersinergi dengan lintas sektor di Kecamatan Banyuanyar melakukan pendampingan rujukan pasien terduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ke Poli Jiwa RSUD Waluyo Jati.

Pasien yang dirujuk diketahui mengalami berbagai gejala serius seperti kesulitan membedakan realitas, delusi atau waham, kecemasan berlebih, gangguan tidur serta kesulitan dalam berinteraksi sosial. Bahkan, kondisi ini dinilai berisiko membahayakan lingkungan sekitar, terutama karena pasien telah mengalami stigma dan pengucilan oleh masyarakat yang menganggap pasien memiliki kekuatan ghaib berbahaya.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari program inovatif “SAE MENUJU RUMAH TERSAYANG” (Terganggu Saat Jiwanya Goyang) yang diinisiasi oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo. Program ini menitikberatkan pada penanganan ODGJ secara komprehensif, humanis dan melibatkan peran aktif lintas sektor.

Program SAE MENUJU RUMAH TERSAYANG tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga bertujuan membangun sistem pendampingan dan rujukan terpadu serta menghapus stigma yang masih melekat terhadap penderita gangguan jiwa di masyarakat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Nina Kartika mengatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanganan kesehatan jiwa di tingkat komunitas.

“Penanganan ODGJ bukan hanya tugas tenaga medis, tapi juga tanggung jawab sosial seluruh elemen masyarakat. Melalui pendekatan lintas sektor, kami ingin memastikan pasien mendapatkan hak pelayanan kesehatan jiwa yang layak, sekaligus mendorong lingkungan yang lebih inklusif dan bebas stigma,” ujarnya.

Nina menjelaskan kerjasama yang terbangun antara puskesmas, aparat kecamatan serta sektor sosial dan keamanan menjadi faktor penting dalam keberhasilan penanganan kasus-kasus ODGJ di lapangan. Setiap langkah rujukan dilakukan secara hati-hati dengan pendekatan kekeluargaan agar pasien merasa aman dan tidak semakin terisolasi.

“Rujukan ke RSUD Waluyo Jati dilakukan setelah proses penilaian medis dan koordinasi dengan keluarga pasien. Pasien kini tengah menjalani penanganan lebih lanjut di Poli Jiwa untuk mendapatkan diagnosis dan terapi yang sesuai dengan kondisinya,” terangnya.

Menurut Nina, langkah ini merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan jiwa di Kabupaten Probolinggo yang terus digalakkan oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo. Selain itu, Dinkes juga secara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya memahami dan mendukung penyintas gangguan jiwa agar tidak terjadi lagi diskriminasi maupun tindakan eksklusif di lingkungan sekitar.

“Melalui program SAE MENUJU RUMAH TERSAYANG, pemerintah daerah berharap tercipta pendekatan penanganan ODGJ yang lebih manusiawi dan berbasis komunitas serta mendekatkan layanan kesehatan mental kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan,” pungkasnya. (ren/zid)