Sambut Idul Adha 1446 Hijriyah, Diperta Kabupaten Probolinggo Survey Kesiapan RPH


Leces, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melakukan langkah-langkah persiapan yang matang dalam menyambut Idul Adha 1446 Hijriyah. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersebar di wilayah Kabupaten Probolinggo. Yakni, RPH Leces, Banyuanyar dan Maron, Kamis (22/5/2025). 

Kunjungan kepada 3 (tiga) RPH ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto.

Persiapan RPH menjelang Idul Adha 1446 Hijriyah ini menjadi fokus utama Diperta untuk memastikan kualitas pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan penyembelihan hewan kurban. 

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan maksimal dengan menyediakan fasilitas RPH yang memenuhi standar kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan layanan pemotongan hewan secara gratis, asalkan hewan yang disembelih tidak diperjualbelikan.

“Selama Idul Adha dan hari Tasyrik, kami ingin memberikan kemudahan bagi para peternak atau masyarakat yang ingin berkurban. Oleh karena itu, kami memberikan layanan pemotongan gratis di RPH yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Sebagai bentuk sosialisasi terhadap layanan ini, Diperta juga memasang banner di depan RPH agar masyarakat, terutama pelaku usaha ternak dapat mengetahui adanya program tersebut. “Langkah ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengakses layanan pemotongan hewan kurban tanpa biaya tambahan alias gratis,” lanjutnya.

Selain memastikan biaya pemotongan gratis, Diperta juga menekankan pentingnya administrasi dan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih. Setiap ternak yang dipotong di RPH harus dilengkapi dengan dokumen administrasi seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Surat Keterangan Status Reproduksi (SKSR). “Kedua dokumen ini memastikan bahwa hewan yang dipotong layak konsumsi dan bebas dari penyakit yang membahayakan manusia,” jelasnya.

Menurut Niko, SKSR yang menyatakan bahwa ternak sudah tidak produktif lagi juga menjadi salah satu dokumen penting dalam proses pemotongan. Sebelum proses pemotongan, petugas RPH akan melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan organ dalam dan daging hewan. Jika ditemukan kondisi yang tidak layak, maka daging tersebut harus segera dieliminasi dan dikubur untuk mencegah penularan penyakit.

“Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan masyarakat, semua proses administrasi akan diawasi oleh tenaga teknis yang berkompeten seperti dokter hewan. Pemeriksaan post mortem pada organ dalam hewan juga akan dilakukan untuk memastikan daging yang akan dikonsumsi masyarakat aman dan layak,” terangnya.

Niko menerangkan bahwa Diperta juga memastikan bahwa seluruh RPH yang terlibat dalam pemotongan hewan kurban sudah memiliki izin resmi dan telah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan. RPH milik pemerintah seperti di Maron, Gading, Besuk, Banyuanyar, Leces dan Krejengan serta RPH swasta yang terdaftar akan menjadi tempat utama untuk penyembelihan hewan kurban.

“Penting untuk dicatat bahwa SKSR hanya berlaku di RPH yang resmi dan berizin. Tempat pemotongan sementara atau yang tidak terdaftar tidak diperkenankan untuk menggunakan SKSR ini. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kualitas pemotongan hewan yang sesuai dengan standar kesehatan hewan,” tegasnya.

Lebih lanjut Niko menjelaskan kolaborasi antara pemerintah daerah dan peternak sangat penting untuk memastikan kelancaran penyembelihan hewan kurban. Peternak di Kabupaten Probolinggo diharapkan dapat mengikuti prosedur yang ditetapkan untuk menjaga kualitas daging yang dipotong dan mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, kesadaran peternak mengenai pentingnya kesehatan hewan juga menjadi kunci utama dalam keberhasilan program pemotongan hewan kurban ini.

“Upaya ini menunjukkan komitmen kami untuk menjaga kesehatan masyarakat serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang ingin berkurban di Kabupaten Probolinggo. Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat menciptakan suasana Idul Adha yang aman dan nyaman untuk semua pihak,” tambahnya.

Niko mengingatkan kepada petugas RPH untuk memastikan semua dokumen administrasi lengkap serta memastikan bahwa proses pemotongan berjalan dengan lancar. “Kami berharap RPH siap melayani masyarakat dengan baik, baik dari segi administrasi, kesehatan hewan maupun pengelolaan daging yang aman untuk konsumsi,” pungkasnya. (ren/zid)