Kraksaan, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) persiapan pemberangkatan jemaah haji di ruang pertemuan Jabung III Kantor Bupati Probolinggo, Jum’at (16/5/2025).
Rakor ini dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Hari Kriswanto didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo H. Samsur.
Kegiatan ini diikuti oleh Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo, Polres Probolinggo Kota, Kemenag, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, BPBD, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Diskominfo, Disporapar, Bagian Umum, Bagian Prokopim, Bagian Kesra, Camat dan Kepala KUA (Paiton, Kraksaan, Maron, Gending, Leces dan Tongas), MUI, IPHI dan GP Ansor Kabupaten Probolinggo.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo Hari Kriswanto mengatakan tahun ini total jemaah haji dari Kabupaten Probolinggo mencapai 896 orang. Mereka terbagi dalam tujuh kloter berbeda meliputi Kloter 83 (105 orang), Kloter 84 (376 orang), Kloter 85 (348 orang), Kloter 88 (39 orang), Kloter 89 (3 orang), Kloter 90 (2 orang) dan Kloter 96 (23 orang). “Seluruh jemaah haji akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya dengan titik awal keberangkatan berbeda sesuai kloter,” katanya.
Pelepasan jemaah haji (Kloter 83, 84 dan 85) akan dilakukan pada Minggu tanggal 25 Mei 2025 dari Lokasi Wisata Religi Miniatur Ka’bah Desa Curahsawo Kecamatan Gending. Rute pemberangkatan akan dimulai dari enam masjid utama sebagai titik kumpul menuju lokasi pelepasan bersama.
“Kloter 83 (105 jemaah) akan diberangkatkan pukul 15.00 WIB oleh Wakil Bupati Probolinggo. Kloter 84 dan 85 (724 jemaah) akan dilepas secara seremonial oleh Bupati Probolinggo dan Forkopimda pada pukul 18.00 WIB,” jelasnya.
Sementara jemaah haji dari Kloter 88, 89, 90 dan 96 akan diberangkatkan secara bertahap pada tanggal 2 Mei 2025, 27 Mei 2025, 28 Mei 2025 dan 29 Mei 2025 dari titik-titik seperti Pendopo Kabupaten Probolinggo dan Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.
Miniatur Ka’bah yang menjadi titik pusat pelepasan bukan hanya tempat simbolis, tetapi juga bagian dari wisata religi unggulan di Kabupaten Probolinggo. Lokasi ini dipilih karena mampu menampung ribuan peserta dan keluarga jemaah haji serta representatif secara spiritual dan logistik.
“Fasilitas seperti kamar mandi, mushola, tenda VIP hingga tempat duduk khusus tamu undangan telah dipastikan dalam kondisi optimal. Disporapar memastikan delapan kamar mandi dan mushola siap digunakan,” terangnya.
Menurut Hari Kriswanto, keberhasilan pemberangkatan jemaah haji sangat ditentukan oleh koordinasi semua pihak. Kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan dalam rangka pelayanan yang terbaik bagi para jemaah haji. “Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah. Oleh karena itu, semua perangkat daerah harus solid dan bekerja sesuai tupoksinya,” harapnya. (nab/zid)