Kraksaan, Lensaupdate.com - Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengajak seluruh alumni Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah (DWK) untuk berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ajakan ini disampaikan Bupati Haris didampingi Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ saat menghadiri Reuni Akbar dan Halal Bihalal ke-10 Ikatan Santri dan Alumni (Iksada) Pondok Pesantren DWK di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Minggu (4/5/2025).
Dalam kegiatan yang dihadiri ribuan alumni dari berbagai daerah itu, Bupati Haris menegaskan bahwa kontribusi alumni pesantren sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Kabupaten Probolinggo dan Indonesia secara luas.
“Santri hari ini harus menjadi pelopor perubahan. Anak-anak kita tidak cukup hanya pintar. Mereka butuh keteladanan, akhlak mulia dan semangat belajar tanpa pamrih. Itu yang diajarkan di pesantren,” katanya.
Menurut Bupati Haris, Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah merupakan kawah candradimuka yang mencetak generasi berilmu dan berakhlak. “Alumni yang pernah ditempa di lingkungan pesantren punya tanggung jawab moral untuk turun langsung mendampingi masyarakat, terutama dalam dunia pendidikan dan akhlak generasi muda,” jelasnya.
Bupati Haris menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Data menunjukkan rata-rata lama sekolah warga masih berkisar di angka 6,31 tahun atau setara dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).
“Ini masalah serius. Kita tidak bisa biarkan generasi kita tertinggal. Pemerintah tentu berikhtiar, tapi kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh peran semua pihak, termasuk para alumni pesantren,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Haris menerangkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah meluncurkan program “Bupati dan Wakil Bupati Ngantor di Kecamatan” sebagai langkah mempererat hubungan pemerintah dengan rakyat. “Lewat program ini, Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan pejabat lainnya turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sekolah, madrasah dan masyarakat desa secara nyata,” lanjutnya.
Bupati Haris memberikan tantangan konkret kepada seluruh alumni agar mengajak minimal satu anak muda di lingkungan masing-masing untuk melanjutkan pendidikan ke pesantren.
“Kalau tiap alumni bisa bantu satu anak untuk masuk pesantren atau madrasah, maka akan ada ribuan generasi baru yang tumbuh dengan nilai-nilai luhur. Ini gerakan kecil yang bisa berdampak besar,” tambahnya.
Tidak lupa Bupati Haris menambahkan alumni pesantren harus menjadi teladan di tengah masyarakat dengan menjunjung tinggi kejujuran, menyebarkan ilmu dan menghidupkan semangat gotong royong dalam pendidikan.
“Visi besar Kabupaten Probolinggo adalah menjadi daerah yang unggul dalam pendidikan dan moralitas. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pesantren dan alumni, cita-cita ini bisa terwujud. Kita ingin Kabupaten Probolinggo menjadi contoh bagaimana pendidikan berbasis akhlak bisa mencetak pemimpin masa depan. Dan alumni pesantren punya peran sentral dalam perjuangan ini,” terangnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Darul Lughah wal Karomah KH Ahmad Haidori menyampaikan hadirnya para alumni dalam acara ini bukan sekedar memenuhi undangan organisasi, tetapi panggilan spiritual dari para pendiri dan guru-guru pesantren. Pentingnya menjaga hubungan batin dengan pesantren, termasuk menjaga nama baik guru yang telah mendidik mereka.
“Siapa pun yang mengajarkan kita satu huruf, maka dia adalah guru kita. Hormat kepada guru adalah jalan menuju keberkahan hidup,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah telah menaungi 10 lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, termasuk RA, MI, MTS, SMP, MA dan SMK. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren terus berkembang menjawab kebutuhan masyarakat modern.
“Saya mengingatkan para alumni agar senantiasa menjaga integritas dan menjadi agen perubahan positif di lingkungan masing-masing. Spirit santri harus ada di mana-mana kembali digaungkan. Keberadaan santri bukan hanya terbatas di pesantren, tapi juga harus memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat. Jika nilai-nilai pesantren meresap dalam kehidupan sehari-hari, maka akan lahir masyarakat yang adil, harmonis dan bertakwa,” jelasnya.
Sedangkan Ketua Umum Iksada Pondok Pesantren Darul Lughah wal Karomah Gus Ahmad Syauqi Rizqan Najah mengungkapkan penyelenggaraan reuni kali ini terasa istimewa karena untuk pertama kalinya digelar di luar lingkungan pondok. Dipilihnya Gedung Islamic Center sebagai lokasi bertujuan memperluas jangkauan silaturahmi sekaligus mengulang sejarah beberapa tahun silam yang sukses menyatukan ribuan alumni dalam suasana penuh berkah.
“Ini bukan sekedar reuni biasa, melainkan pertemuan hati dan visi. Kami ingin terus menjaga semangat kekeluargaan dan perjuangan pesantren dalam membentuk peradaban,” ungkapnya.
Kegiatan yang diikuti ribuan alumni ini dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Lughah wal Karomah KH Mahmud Ali Wafa Baidawi bersama sejumlah kiai dan dewan guru Pondok Pesantren Darul Lughah wal Karomah. (nab/zid)