Kraksaan, Lensaupdate.com - Sebanyak 41 orang jemaah haji khusus dari PT. Nur Haramain Mulia di Kelurahan Patokan Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo resmi diberangkatkan pada Senin (12/5/2025).
Prosesi keberangkatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Samsur dan Pimpinan PT. Nur Haramain Mulia KH Muhlisin Sa’ad.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ menyampaikan pesan hangat penuh makna kepada para calon tamu Allah. Kesempatan untuk berhaji adalah anugerah besar yang tidak semua orang bisa raih, terlebih mengingat panjangnya masa tunggu haji reguler saat ini.
“Keberangkatan ini adalah amanah spiritual yang luar biasa. Tidak semua umat Islam mendapat panggilan ke Tanah Suci. Maka bersyukurlah, jalani semua prosesnya dengan sabar, ikhlas dan bertawakal kepada Allah SWT," ujarnya.
Wabup Fahmi mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan selama dalam perjalanan dan saat berada di Tanah Suci. “Haji bukan hanya soal ritual, tapi juga melatih kesabaran, kepedulian dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian fisik maupun spiritual,” lanjutnya.
Oleh karena itu Wabup Fahmi meminta para jemaah haji untuk tidak melupakan tanah kelahiran mereka dalam setiap doa yang dipanjatkan. “Mohon doakan Kabupaten Probolinggo agar semakin diberkahi dan dimudahkan dalam mewujudkan visi Probolinggo SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing),” pesannya.
Sementara Pimpinan PT Nur Haramain Mulia KH Muhlisin Sa’ad mengungkapkan program haji khusus menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berangkat lebih cepat. Masa tunggu haji khusus berkisar 3 hingga 7 tahun dengan biaya sekitar Rp 250 juta per orang.
“Jika dibandingkan dengan haji reguler yang masa tunggunya bisa mencapai 35 tahun, tentu ini menjadi pilihan realistis bagi sebagian masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Samsur mengatakan ibadah haji adalah ibadah fisik yang menuntut stamina prima. Karenanya, jemaah untuk menjaga kesehatan sejak sebelum berangkat hingga kembali ke tanah air.
“Saat di Madinah, salat Arbain harus benar-benar dijaga. Jangan lupa juga untuk saling mendukung dan membantu antar jemaah, karena persaudaraan adalah bagian dari esensi ibadah haji itu sendiri,” katanya.
Menurut Samsur, masa tunggu untuk jemaah haji reguler itu kurang lebih 35 tahun dari tahun sekarang menunggunya. Kecuali yang usia 90 tahun akan menjadi prioritas yang masa tunggunya 5 tahun saja. “Ketika ada jemaah yang berumur 90 tahun, masa tunggunya 5 tahun. Jadi umur 95 tahun akan berangkat sebagai jemaah prioritas,” tegasnya.
Pemberangkatan jemaah haji khusus ini menjadi momen haru sekaligus penuh harapan, baik bagi para jemaah maupun keluarga yang melepas. Diharapkan, para jemaah kembali dalam keadaan sehat, selamat dan menjadi haji yang mabrur serta membawa keberkahan bagi lingkungan sekitar. (nab/zid)