Pengurus IDI Cabang Kabupaten Probolinggo Masa Jabatan 2025-2028 Resmi Dilantik


Kraksaan, Lensaupdate.com - Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Probolinggo masa jabatan 2025-2028 resmi dilantik oleh Ketua IDI Wilayah Jawa Timur dr. Sutrisno di Auditorium Madakaripura kantor Bupati Probolinggo, Kamis (24/4/2025).

Pelantikan yang dirangkai dengan halal bihalal ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, perwakilan Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo serta sejumlah organisasi profesi kesehatan di Kabupaten Probolinggo.

Prosesi pelatihan ini ditandai dengan pembacaan naskah pelatihan dan janji dokter yang dipimpin oleh Ketua IDI Wilayah Jawa Timur dr. Sutrisno. Dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari ketua lama dr. Yessi Rahmawati kepada ketua yang baru dr. Syahrudi.

Dalam kepengurusan IDI Cabang kabupaten Probolinggo masa jabatan 2025-2028 ini, dr. Syahrudi menjabat sebagai Ketua IDI Cabang kabupaten Probllinggo dan dr. Yessi Rahmawati menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Cabang Kabupaten Probolinggo.

Pelantikan pengurus IDI ini juga diisi dengan pengumuman pemenang nominasi IDI Award tahun 2025. Yakni, dokter paling senior diraih dr. Lia Nurjanti, dokter paling junior diraih dr. Rahma Fitri W, dokter terajin diraih dr. Dwi Retno Utami, dokter dengan kontribusi ilmiah terbanyak diraih dr. Muhammad Reza, dokter pengabdian terbaik diraih dr. Hj. Heni Rahmawati, rising star I diraih dr. Mohammad Haris yang merupakan Bupati Probolinggo, rising star II diraih dr.Muhammad Abdurrahman Rasyid, dokter teladan diraih dr. Kholiatun Noer Handayani dan lifetime achievement award diraih dr. Yessi Rahmawati.

Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan saat ini Kabupaten Probolinggo menginjak usia 279 tahun. Bukan waktu yang singkat bagi sebuah daerah untuk terus bertahan, berkembang dan menorehkan capaian. Oleh karena itu seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan tenaga kesehatan harus melakukan refleksi dan proyeksi ke depan demi terwujudnya kemajuan yang lebih merata dan berkelanjutan.

“Pelantikan pengurus IDI ini bukan sekedar seremoni, melainkan wujud pembaruan semangat, komitmen dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulia sebagai tenaga medis,” katanya.

Menurut Bupati Haris, banyak PR (Pekerjaan Rumah, Red) yang harus diselesaikan bersama. Tingkat kemiskinan di Kabupaten Probolinggo masih berada di angka 17,9 persen dan termasuk dalam empat besar kabupaten termiskin di Jawa Timur. IPM, rata-rata lama sekolah serta prevalensi stunting dan angka kematian ibu-anak juga masih perlu perhatian serius.

“Kami menyampaikan ini bukan untuk menyalahkan, melainkan agar menjadi bahan refleksi bersama, karena membangun Kabupaten Probolinggo tidak bisa hanya dilakukan oleh Bupati atau Sekda, tetapi memerlukan keterlibatan semua pihak, khususnya keluarga besar tenaga kesehatan," tegasnya.

Bupati Haris juga menyoroti pentingnya memperkuat upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan. “Kita punya banyak pondok pesantren, komunitas dan jaringan yang bisa menjadi mitra strategis dalam edukasi dan sosialisasi kesehatan. Karena itu, saya berharap pelantikan pengurus IDI ini menjadi awal sinergi yang lebih mesra antara pemerintah daerah dan para dokter,” terangnya.

Lebih lanjut Bupati Haris menekankan profesi dokter bukan sekedar gelar, tapi merupakan amanah besar yang sarat nilai kemanusiaan. “Dokter adalah penjaga kehidupan, pemberi harapan dan pelayan kesehatan yang tak kenal waktu. Ini bukan hanya soal jabatan, tetapi tentang etika, dedikasi dan pengabdian kepada sesama. Etika kedokteran harus menjadi fondasi utama dalam setiap tindakan pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Bupati Haris juga mengapresiasi semangat kolaboratif para dokter di Kabupaten Probolinggo dan berharap agar sinergi tersebut terus diperkuat. Apalagi di tengah dinamika kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta berbagai isu krusial seperti krisis air, infrastruktur kesehatan hingga tantangan wilayah yang luas dan beragam. 

“Kita butuh pendekatan lintas sektor dan ke depan saya ingin lebih banyak mendengar langsung dari teman-teman dokter. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini demi kesehatan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang lebih optimal, adil dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara Ketua IDI Wilayah Jawa Timur dr. Sutrisno mengungkapkan di tengah dunia yang penuh gejolak dan ketegangan, menjadi pribadi yang penuh syukur dan rendah hati adalah kunci ketenangan batin. “Jadilah diri Anda supaya setiap hari itu ada rasa syukur dan rendah hati, karena itu yang paling penting,” ujarnya.

Sutrisno menerangkan fakta tingginya angka kematian ibu melahirkan menjadi keprihatinan bersama. Maka dari itu, penguatan layanan kesehatan primer menjadi sangat penting, karena pencegahan dan deteksi dini adalah kunci utama. “Saya meminta kepada pengurus yang baru agar jangan banyak program tapi tidak jalan. Cukup satu hingga dua program yang betul-betul dijalankan secara konsisten,” tegasnya.

Ketua IDI Cabang Kabupaten Probolinggo dr. Syahrudi menekankan pentingnya semangat kolaborasi sebagai fondasi dalam menjalankan amanah organisasi. “Ini adalah sebuah tanggung jawab sekaligus masa depan bagi kami. Apa yang telah dicapai sebelumnya harus menjadi pijakan untuk melangkah lebih baik ke depan. Tidak ada jalan untuk berdiri sendiri, kita harus bersama,” ungkapnya. 

Syahrudi mengajak seluruh elemen baik organisasi profesi, instansi kesehatan maupun pemerintah daerah untuk terus bersinergi membangun layanan kesehatan yang inklusif dan bermartabat.

“Jangan pernah berpikir apa yang kita lakukan akan sia-sia. Meski tidak selalu terlihat, semua ini adalah bentuk ibadah. Harapan kami, IDI ke depan tidak hanya fokus menarik iuran anggota, tetapi mampu menciptakan kemandirian organisasi melalui inovasi dan usaha bersama,” tambahnya.

Sedangkan Ketua IDI Cabang Kabupaten Probolinggo masa jabatan 2022-2025 dr. Yessi Rahmawati menyampaikan selama tujuh tahun mengemban amanah sebagai Ketua IBI Cabang Kabupaten Probolinggo telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menakhodai organisasi melalui berbagai tantangan, termasuk pandemi global. 

“Kepengurusan yang berlandaskan semangat kebersamaan dan profesionalisme telah berhasil membawa IBI Cabang Kabupaten Probolinggo tetap kokoh dan berdaya saing,” ujarnya.

Yessi menerangkan pihaknya mampu menjalankan roda organisasi dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan etika kedokteran serta berhasil mempersembahkan gedung IDI Kabupaten Probolinggo yang semuanya betul-betul bersumber dari dana IDI Cabang Kabupaten Probolinggo.

“Kini estafet kepemimpinan saya diserahkan kepada pengurus baru dengan harapan besar untuk melanjutkan capaian positif yang telah dibangun. Kabupaten Probolinggo akan semakin maju, responsif dan inklusif menjawab kebutuhan zaman serta terus menjadi rumah besar yang mengayomi seluruh anggotanya,” pungkasnya. (nab/zid)