Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Gelar Advokasi Kaji Ulang Raport Pendidikan 2024


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan advokasi kaji ulang Raport Pendidikan tahun 2024 di Aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Rabu (16/4/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh 96 Kepala Sekolah Dasar (SD) dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. 

Dimana masing-masing kecamatan mengirimkan empat Kepala SD sebagai perwakilan untuk mengikuti kegiatan yang menjadi forum strategis dalam mengevaluasi hasil rapor pendidikan.

Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Analis Kebijakan Ahli Muda SD Like Widyawati menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk membantu satuan pendidikan menganalisis hasil rapor pendidikan secara menyeluruh. Proses analisis ini mencakup identifikasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan indikator rapor yang ditandai dengan warna hijau, kuning dan merah.

“Melalui kegiatan ini, sekolah diharapkan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, menyusun strategi peningkatan mutu serta menciptakan iklim transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

Selain itu jelas Like, kegiatan ini juga ditujukan untuk menyusun strategi pengembangan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar serta memperkuat program pengembangan profesionalisme guru. “Advokasi kaji ulang ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi data, tetapi juga mendorong semua unsur di satuan pendidikan untuk terlibat aktif,” lanjutnya. 

Like mengharapkan kepala sekolah dapat membawa semangat keterbukaan dalam mengevaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut demi kemajuan sekolah masing-masing.

“Harapan kami, seluruh satuan pendidikan benar-benar mengeksplorasi rapor pendidikannya. Evaluasi ini penting dilakukan bersama seluruh komponen sekolah, agar tercipta transparansi dan tanggung jawab bersama terhadap mutu pendidikan,” tambahnya.

Menurut Like, dengan sistem pelaporan yang transparan, sekolah dapat melihat capaian pembelajaran dan kualitas pengelolaan secara objektif. “Melalui kegiatan seperti ini, kami menunjukkan komitmen dalam mendorong perbaikan berkelanjutan. Langkah ini juga menjadi sinyal positif bahwa pendidikan bukan hanya berjalan, tapi juga terus diperbaiki secara sistematis dan kolaboratif,” pungkasnya. (nab/zid)