Bupati Haris Minta TNBTS Tetap Dibuka di Libur Idul Fitri 2025


Pajarakan, Lensaupdate.com - Di tengah isu adanya penutupan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menerima kunjungan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko di kediaman Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan, Rabu (26/3/2025).

Turut mendampingi Bupati Haris dalam kesempata tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Juwono Prasetijo Utomo bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Haris meminta TNBTS tetap dibuka hingga dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2025. Keputusan ini diambil sembari menunggu hasil keputusan resmi mengenai status kawasan tersebut.

“Kami memahami betul bahwa TNBTS, khususnya Gunung Bromo sangat penting bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuka kawasan ini hingga dua hari menjelang Idul Fitri sembari menunggu keputusan final yang akan dikeluarkan oleh pihak terkait,” katanya.

Bupati Haris dan Dirjen KSDAE turut menyoroti beberapa isu penting lainnya terkait pengelolaan kawasan TNBTS. Salah satunya adalah pengaturan kuota jeep wisata yang selama ini menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan. Kedua pihak sepakat untuk menata sistem operasional jeep wisata agar lebih terstruktur dan menjaga kelestarian alam sekitar.

Tak hanya itu, pembahasan strategis turut mencakup pengelolaan jembatan kaca yang akan menjadi daya tarik baru, serta upaya pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Argopuro.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana pengelolaan jembatan kaca yang akan menjadi daya tarik wisata baru di TNBTS. Keberadaan jembatan kaca ini diharapkan dapat menjadi salah satu fasilitas tambahan yang akan memperkaya pengalaman wisatawan yang datang ke kawasan Bromo

Salah satu topik hangat yang turut dibahas adalah rencana pembukaan jalur pendakian Gunung Argopuro. Pentingnya kesiapan infrastruktur yang matang sebelum jalur pendakian tersebut dibuka kembali. 

“Kami ingin memastikan bahwa jalur pendakian Argopuro dapat diakses oleh semua kalangan, namun ini tidak dapat dilakukan secara instan. Kami berharap masyarakat dapat memahami proses panjang yang harus dilalui,” jelasnya.

Bupati Haris menambahkan bahwa pembukaan kembali jalur Argopuro menjadi salah satu impian besar pemerintah daerah. Jalur pendakian ini diyakini akan menjadi salah satu atraksi wisata baru yang dapat mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Probolinggo. 

“Oleh karena itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memastikan kelestarian alam tetap terjaga, sembari memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.

Lebih lanjut Bupati Haris mengharapkan agar TNBTS tetap dibuka selama libur Idul Fitri 2025, mengingat tingginya kunjungan wisatawan yang datang untuk merayakan liburan di kawasan Bromo. 

“Sinergi antara pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diharapkan dapat menjaga keseimbangan antara konservasi alam dan pemanfaatan sektor pariwisata yang berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara Dirjen KSDAE KLHK RI Prof. Satyawan Pudyatmoko menyampaikan pihaknya hadir untuk menjembatani komunikasi antara Pemkab Probolinggo dan TNBTS. Pentingnya dialog terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para tetua adat Tengger. “TNBTS perlu membangun komunikasi lebih baik dengan semua pihak agar setiap kebijakan bisa diterima dengan lebih bijak oleh masyarakat,” ungkapnya. (nab/zid)