Kraksaan, Lensaupdate.com - Upaya memperkuat kesiapsiagaan relawan terhadap potensi bencana kembali dilakukan Komunitas Emergency Response Group (ERG) Kabupaten Probolinggo. Selasa (26/11/2025), komunitas ini menggelar latihan bertema “Surface Water and Rope Rescue” yang dipusatkan di aliran Sungai Rondoningo (Roning) Kelurahan Semampir Kecamatan Kraksaan.
Agenda pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan relawan dalam melakukan penyelamatan korban di aliran sungai deras serta evakuasi menggunakan peralatan tali di medan ekstrem. Sebanyak 25 peserta mengikuti latihan, terdiri dari unsur Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, PMI, Core Team PT POMI, Pramuka MTs Zainul Hasan, Pramuka MTsN Pajarakan, Puskesmas Krejengan, VRI Regional Probolinggo, crew Canyoning Guyangan dan relawan pemuda Kraksaan.
Narasumber berasal dari Core Team PT POMI, PMI dan VRI Regional Probolinggo. Salah satu pemateri utama, Jacky Wicaksono memberikan teori serta praktik langsung mengenai teknik surface water rescue, penggunaan tali untuk evakuasi hingga standar safety dalam penanganan korban.
Jacky menegaskan bahwa pelatihan berkelanjutan menjadi kunci terbentuknya relawan yang benar-benar siap di lapangan. “Harapan saya, latihan seperti ini bisa dilakukan minimal sebulan sekali. Bukan menunggu kejadian baru bergerak, tapi membangun kebiasaan siap siaga,” ujarnya.
Menurut Jacky, Kabupaten Probolinggo memiliki karakter medan yang menuntut keterampilan khusus, mulai dari sungai berarus deras hingga lembah curam. “Tidak ada orang paling ahli di sini. Yang ada adalah orang yang terlatih. Karena itu semua relawan harus terus meningkatkan kompetensinya,” tegasnya.
Apresiasi turut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief. Ia menilai kehadiran relawan yang terlatih menjadi bagian penting dalam sistem mitigasi bencana daerah.
“Kegiatan ini sangat relevan karena Probolinggo memiliki banyak potensi bencana, termasuk banjir, longsor dan insiden air. Kehadiran relawan yang memahami standar keselamatan akan mempercepat respon keadaan darurat,” jelasnya.
Oemar memastikan BPBD terbuka terhadap kerja sama lintas komunitas dalam penguatan kapasitas relawan. “Semakin terjalin sinergi antara pemerintah, komunitas dan lembaga sosial, maka ketahanan bencana kita akan semakin kuat,” tambahnya.
Melalui pelatihan ini, ERG Kabupaten Probolinggo berharap lahir lebih banyak relawan muda yang sigap, berstandar keselamatan tinggi serta mampu melakukan evakuasi yang tepat saat terjadi kejadian darurat.
Latihan Surface Water & Rope Rescue di Sungai Rondoningo menjadi bukti nyata komitmen relawan dalam memperkuat mitigasi bencana dan perlindungan masyarakat di daerah dengan kontur wilayah yang menantang. (nab/zid)
