Hyang Argopuro Coffee Festival 2025, Ketika Kopi Kobra dari Krucil Menyeduh Cerita Kebanggaan Lokal


Krucil, Lensaupdate.com - Udara sejuk Desa Bremi Kecamatan Krucil mendadak dipenuhi aroma kopi yang menggoda indera. Di tengah rindangnya pepohonan Bremi Eco Park, suara grinder berpadu dengan tawa para penikmat kopi, menghadirkan suasana hangat yang menyatukan pecinta kopi dari berbagai daerah.

Inilah Hyang Argopuro Coffee Festival 2025, bagian dari rangkaian The Seven Lakes Festival yang digelar selama dua hari, Sabtu–Minggu (8–9/11/2025). Festival ini menjadi ajang perayaan cita rasa sekaligus kebanggaan dari lereng Argopuro: Kopi Arabica Kobra (Kolombia–Brazil), varietas unggulan khas Kabupaten Probolinggo.

Tak hanya sekadar minum kopi, festival ini menjadi arena unjuk kreativitas dan keahlian dalam Manual Brew Competition, kompetisi teknik seduh kopi yang diikuti 51 peserta dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur hingga Lombok, NTB. Dengan format battle throwdown, setiap barista ditantang menyeduh kopi terbaik dari biji Arabica Kobra specialty, dinilai langsung oleh juri nasional dan lokal.

“Ajang ini bukan hanya lomba, tapi sarana mengenalkan kopi khas Kabupaten Probolinggo seperti Arabica, Robusta dan Liberika ke kancah nasional. Kami ingin membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku UMKM kopi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi.

Di sekitar arena, 21 stan UMKM lokal turut meramaikan festival dengan produk unggulan daerah seperti madu hutan, cokelat, kopi bubuk hingga camilan khas Tiris. Semua menegaskan satu hal: potensi agrikultur Kabupaten Probolinggo sangat melimpah dan bernilai ekonomi tinggi.

Salah satu juri lokal, Billy, menjelaskan bahwa peserta telah menerima sampel biji kopi beberapa waktu sebelum lomba dimulai. Biji kopi yang digunakan bukan sembarangan Arabica Kobra HSN process, hasil fermentasi modern yang kini sedang naik daun di dunia specialty coffee. “Prosesnya rumit, tapi hasilnya luar biasa. Nilai green bean-nya bisa mencapai Rp200–250 ribu per kilogram, tergantung kualitas cherry saat panen,” jelasnya.

Sementara Saiful Bahri, juri asal Jember yang berprofesi sebagai Quality Analyst Arabica, turut memuji karakter kopi Kobra yang khas. “Dari sweetness, fruity, body sampai balance-nya, semuanya punya harmoni yang kuat. Kopi ini punya potensi besar untuk bersaing di level nasional,” ujarnya sambil menyesap hasil seduhan kalibrasi.

Lebih dari sekadar lomba, Hyang Argopuro Coffee Festival 2025 menjadi simbol semangat baru bagi petani kopi Probolinggo. Setiap tetes kopi yang diseduh menyimpan cerita perjuangan petani di lereng Argopuro, dukungan pemerintah dan kebanggaan masyarakat akan identitas daerahnya.

Festival ini membuktikan bahwa kopi bukan hanya minuman, tetapi medium budaya, ekonomi dan pariwisata. Dari Krucil, aroma Kobra kini menyeruak membawa pesan bahwa Kabupaten Probolinggo siap menjadi salah satu destinasi kopi unggulan di Jawa Timur. (ren/zid)