Kraksaan, Lensaupdate.com - Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat karakter peserta didik, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan Pengembangan Kualitas Pembelajaran dan Dukungan Psikologis untuk Peningkatan Karakter di Aula Ki Hajar Dewantara, Kamis (6/11/2025).
Sebanyak 90 guru SMP pengampu bidang kurikulum dari berbagai sekolah di Kabupaten Probolinggo mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Pelatihan menghadirkan narasumber Pengawas SMP Edy Santoso dan Kepala SMPN 2 Maron A’irin Nurwidyastuty.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para guru untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya pendekatan psikologis dalam pembelajaran yang berkarakter, agar proses belajar tidak hanya berorientasi akademik, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan peserta didik.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Like Lidyawati menyampaikan guru perlu memahami aspek psikologi perkembangan peserta didik agar proses pembelajaran berjalan efektif dan sesuai dengan karakter anak usia remaja.
“Ke depan guru harus lebih mempertimbangkan sisi psikologis peserta didik untuk mengembangkan potensi belajarnya. Anak usia SMP masih berada dalam tahap perkembangan emosional sehingga peran guru sangat penting untuk menggali dan menumbuhkan potensi mereka melalui pendekatan psikologi perkembangan,” ujarnya.
Menurut Like, dukungan psikologis di sekolah tidak hanya sebatas bimbingan konseling, tetapi juga meliputi penciptaan lingkungan belajar yang positif, pengembangan keterampilan sosial serta pembinaan karakter yang berkesinambungan. Hal tersebut akan membantu siswa membangun rasa percaya diri, disiplin dan kemampuan mengelola emosi dalam interaksi sosial di lingkungan sekolah.
“Penguatan karakter di tingkat SMP mencakup pembentukan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran, pengembangan keterampilan berpikir kritis serta keterampilan emosional yang diperlukan untuk menghadapi tantangan abad ke-21,” jelasnya.
Sementara Sekretaris Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Yunita Nur Laili mengatakan pentingnya pendidikan karakter yang berakar pada nilai-nilai moral dan spiritual. “Guru seyogyanya mampu memberikan pendidikan karakter yang tidak sekadar rutinitas, tetapi mengandung makna mendalam. Misalnya, ketika mengajak anak-anak tertib melaksanakan ibadah, guru perlu menanamkan esensi dari ibadah itu sendiri, seperti kedisiplinan, kekhusyukan dan keikhlasan,” katanya.
Menurut Yunita, pendidikan karakter sejati tidak hanya diajarkan melalui teori, melainkan ditanamkan melalui pembiasaan dan keteladanan sehari-hari. Dengan demikian, anak-anak dapat menginternalisasi nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, kejujuran dan empati yang menjadi dasar pembentukan perilaku berkarakter di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas guru SMP di Kabupaten Probolinggo dalam membangun pembelajaran yang humanis, reflektif dan berpusat pada peserta didik serta meningkatkan sinergi antara aspek akademik, psikologis dan moral dalam proses pendidikan,” pungkasnya. (nab/zid)
