Pramuka MTsN 2 Probolinggo Asah Jiwa Tangguh Lewat Vertical Rescue


Kraksaan, Lensaupdate.com - Suara gemericik air Sungai Rondoningo Kecamatan Kraksaan menjadi saksi semangat 22 anggota Pramuka Mahahesa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Probolinggo dalam kegiatan Basic Vertical Rescue, Jum’at (17/10/2025).

Kegiatan edukatif ini digagas oleh Koordinator Vertical Rescue Indonesia Regional Kabupaten Probolinggo, Jackey Wicaksono, sebagai sarana pembelajaran lapangan bagi generasi muda untuk mengenal dunia penyelamatan di medan terjal dan berisiko tinggi.

Selama pelatihan, para peserta mendapat pembimbingan langsung dari tim instruktur profesional Vertical Rescue Indonesia. Mereka diajarkan berbagai teknik dasar, mulai dari penggunaan alat penyelamatan di tebing curam, cara menuruni ketinggian dengan aman, hingga simulasi evakuasi korban di medan sulit.

Kegiatan ini tidak hanya melatih keberanian dan konsentrasi, tetapi juga menumbuhkan semangat kerja sama tim, tanggung jawab dan empati sosial.

Apresiasi tinggi disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda (Waka Bina Muda) Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Probolinggo yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Kak Dwijoko Nurjayadi.

“Kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat pendidikan karakter yang kami dorong. Anak-anak belajar disiplin, kerja sama, dan keberanian menghadapi situasi nyata. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diperluas ke lebih banyak gugus depan Pramuka di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Menurut Dwijoko, pendidikan berbasis alam terbuka seperti vertical rescue mampu menanamkan nilai tanggung jawab, empati, dan ketangguhan mental, yang sangat penting dalam membentuk generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan.

Sementara Koordinator Vertical Rescue Indonesia Kabupaten Probolinggo Jackey Wicaksono menjelaskan pelatihan ini tidak hanya memberikan pengalaman petualangan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kemanusiaan.

“Kami ingin menanamkan semangat tangguh, disiplin dan empati lewat kegiatan seperti ini. Anak-anak belajar menghadapi alam dengan cerdas dan aman serta memahami pentingnya kesiapsiagaan,” ungkap Jackey.

Ia menegaskan kegiatan Basic Vertical Rescue akan terus dikembangkan ke berbagai lembaga pendidikan di Kabupaten Probolinggo agar semakin banyak siswa mendapatkan pelatihan dasar penyelamatan.

“Kami membuka ruang kolaborasi bagi siapa pun yang ingin belajar tentang keselamatan di alam. Karena mencintai alam berarti juga siap menjaga dan menolong sesama,” tambahnya.

Salah satu peserta, Ratu Chelsea Kurnia Az-Zahra mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan yang penuh tantangan ini. “Awalnya agak takut waktu menuruni tebing, tapi setelah dijelaskan caranya jadi percaya diri. Kami dapat banyak ilmu tentang cara menolong orang di tempat sulit. Kegiatannya gratis, seru, dan bermanfaat banget,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Pramuka Mahahesa MTsN 2 Probolinggo membuktikan bahwa pendidikan karakter dan kepemimpinan tidak hanya lahir di ruang kelas, tetapi juga bisa ditempa di alam bebas melalui kegiatan yang menantang sekaligus mendidik. (nab/zid)