Kraksaan, Lensaupdate.com - Semangat para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah lokus stunting Kabupaten Probolinggo terus menggelora. Setelah menuntaskan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, mereka kini memasuki tahap lanjutan berupa Pendampingan Pelaksanaan Tugas Mandiri (PPTM) sebagai bentuk nyata penerapan hasil pelatihan di lapangan.
Kegiatan yang berlangsung sejak 22 September hingga 21 Oktober 2025 ini diikuti oleh guru PAUD dari 12 kecamatan lokus stunting, yakni Gending, Banyuanyar, Maron, Kotaanyar, Pakuniran, Paiton, Dringu, Sumberasih, Leces, Besuk, Pajarakan dan Sukapura.
Selama kegiatan PPTM, para guru melaksanakan pendampingan langsung di lembaga PAUD masing-masing. Mereka menerapkan praktik pembelajaran berbasis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan deep learning, melakukan observasi proses belajar mengajar serta menyusun laporan hasil pelaksanaan yang akan diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo pada 28 Oktober 2025 mendatang.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan kunjungan ke Kepala Desa Peduli PAUD di wilayah lokus stunting. Langkah ini bertujuan memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pemerintah desa dalam memperluas layanan anak usia dini, terutama di daerah yang rentan terhadap stunting.
Analis Kebijakan Ahli Muda Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Massajo menegaskan PPTM merupakan tahapan penting dalam pembentukan kompetensi profesional guru PAUD.
“PPTM bukan sekadar tugas administrasi, tetapi ajang praktik langsung di lapangan. Guru PAUD didorong untuk menerapkan strategi pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan anak di daerah stunting,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi alat ukur sejauh mana pemahaman para guru setelah mengikuti diklat dapat diterapkan secara kontekstual di lembaga masing-masing. “Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan PPTM. Di setiap kecamatan, kegiatan ini didampingi oleh pengawas TK, penilik, serta Ketua ORMIT HIMPAUDI, IGTKI dan PKG PAUD. Pendampingan ini memastikan kegiatan berjalan terarah dan sesuai standar mutu layanan,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berupaya memastikan bahwa peningkatan kapasitas guru PAUD juga selaras dengan program percepatan penanganan stunting. “PPTM menjadi bagian penting dalam proses pembentukan guru profesional. Melalui kegiatan ini, guru PAUD tidak hanya memahami teori, tetapi mampu mengaplikasikannya dalam konteks nyata untuk mendukung tumbuh kembang anak serta pencegahan stunting,” jelasnya.
Ia menegaskan, hasil pelaksanaan PPTM akan menjadi bahan evaluasi bagi peningkatan mutu pelatihan guru di tahun berikutnya. “Dengan terlaksananya PPTM di 12 kecamatan lokus stunting diharapkan guru PAUD Kabupaten Probolinggo semakin kompeten, berdaya dan inovatif dalam memberikan layanan pendidikan berkualitas serta berperan aktif mendukung generasi bebas stunting di masa depan,” pungkasnya. (nab/zid)