Dukung Eliminasi TBC 2030, Dinkes Kabupaten Probolinggo Finalisasi Rencana Aksi Daerah TBC


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat komitmen dalam upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC). Langkah terbaru diwujudkan melalui kegiatan rapat finalisasi penyusunan Rencana Aksi Daerah Tuberkulosis (RAD-TBC) di ruang pertemuan Jabung 3 Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Abdul Ghafur didampingi Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo Ning Ayu Nofita serta Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo.

Rapat finalisasi ini menjadi tahapan pamungkas dari proses penyusunan RAD-TBC Kabupaten Probolinggo yang telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pentahelix meliputi organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala puskesmas, organisasi masyarakat, perguruan tinggi serta komunitas peduli TBC.

Dalam forum tersebut, hadir sebagai narasumber utama Drs. Christian Yochanan, Apt., selaku Wasor TBC Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Anggara Widyartanto, SKM, yang menyampaikan paparan terkait seminar akhir penyusunan RAD-TBC Kabupaten Probolinggo.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk kesepahaman dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat kebijakan dan strategi penanggulangan TBC di tingkat daerah.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan komitmen bersama Rencana Aksi Daerah Tuberkulosis (RAD-TBC) dalam rangka mendukung eliminasi Tuberkulosis tahun 2030.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo mengungkapkan penyusunan RAD-TBC ini merupakan bagian penting dalam upaya mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030, sebagaimana ditetapkan dalam rencana pembangunan kesehatan nasional.

“Rencana Aksi Daerah ini menjadi pedoman bersama bagi seluruh pihak dalam mempercepat penurunan kasus TBC. Dengan melibatkan seluruh unsur pentahelix, kita ingin memastikan bahwa penanganan TBC tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi menjadi gerakan bersama masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, penanggulangan TBC membutuhkan kolaborasi yang kuat dari semua elemen, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha hingga komunitas.

“TBC masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat. Melalui RAD-TBC ini, kita ingin memperkuat sistem surveilans, memperluas layanan deteksi dini serta memastikan pengobatan yang tuntas dan berkelanjutan bagi pasien,” lanjutnya.

Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Probolinggo Abdul Ghafur menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang telah terlibat aktif dalam penyusunan dokumen strategis ini.

“Pemerintah Kabupaten Probolinggo mendukung penuh penyusunan RAD-TBC ini. Kita berharap dokumen ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar menjadi panduan aksi nyata di lapangan untuk mewujudkan Probolinggo bebas TBC tahun 2030,” katanya.

Dengan tersusunnya dokumen final RAD-TBC ini, Kabupaten Probolinggo menegaskan komitmennya untuk memperkuat langkah strategis menuju eliminasi TBC. Melalui sinergi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, diharapkan angka penularan TBC dapat ditekan secara signifikan. 

“Sinergi, komitmen dan konsistensi adalah kunci menuju eliminasi TBC 2030. Mari bersama wujudkan Kabupaten Probolinggo yang sehat dan bebas TBC,” pungkasnya. (nab/zid)