Dringu, Lensaupdate.com - Sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kemandirian nelayan, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan perbaikan kapal perikanan di ruang pertemuan UPT Perikanan Budidaya Air Tawar/Payau Dringu, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini diikuti 30 nelayan dari enam kecamatan pesisir, yakni Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan dan Kraksaan. Pelatihan berfokus pada pengetahuan standar desain kapal dan keterampilan teknis perawatan serta perbaikan kapal berbahan fiberglass yang kini banyak digunakan oleh nelayan di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Dua materi utama disampaikan oleh narasumber ahli. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo menjelaskan tentang standar desain dan penamaan kapal perikanan sebagai syarat legalitas kapal dan IKM Samudra Fiberglass Probolinggo memberikan pelatihan praktik pelapisan dan perbaikan kapal fiberglass secara langsung.
Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap Hari Pur Sulistiono mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kapasitas nelayan agar mampu mandiri secara teknis dan administratif.
“Pelatihan ini kami rancang agar nelayan tidak hanya mahir melaut, tetapi juga memahami aspek keselamatan dan legalitas kapal. Pengetahuan mengenai desain dan penamaan kapal sangat penting dalam proses perizinan. Sedangkan keterampilan perbaikan kapal menjadi bekal untuk menghemat biaya operasional sekaligus membuka peluang usaha baru,” ujarnya.
Ipung menambahkan kemampuan merawat dan memperbaiki kapal secara mandiri dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi nelayan. “Ketika nelayan memiliki keahlian memperbaiki kapal sendiri, mereka tidak perlu lagi bergantung pada bengkel luar. Bahkan, keahlian itu bisa menjadi sumber pendapatan tambahan di luar musim melaut,” jelasnya.
Menurut Ipung, keberlanjutan sektor perikanan tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan, tetapi juga pada kemampuan nelayan menjaga armada mereka agar tetap layak dan aman digunakan. “Kapal adalah aset utama nelayan. Jika kapal dalam kondisi baik, produktivitas meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan nelayan juga ikut naik,” pungkasnya. (mel/fas)
