Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat komitmennya dalam membangun karakter generasi muda yang berintegritas. Melalui kegiatan Sosialisasi Implementasi Pendidikan Anti Korupsi, Disdikdaya menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab sejak dini kepada insan pendidikan.
Kegiatan yang digelar di Aula Ki Hajar Dewantara, Selasa (21/10/2025), diikuti oleh 175 peserta yang terdiri dari pengawas SMP, Koordinator Wilayah (Korwil) bidang pendidikan di 24 kecamatan serta 74 kepala sekolah SMP se-Kabupaten Probolinggo.
Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo dan Inspektorat Daerah Kabupaten Probolinggo yang memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran sekolah. Mereka juga menjelaskan secara rinci perbedaan antara praktik suap dan gratifikasi, yang kerap disalahartikan di lingkungan pendidikan.
Selain itu, peserta dibekali strategi implementatif untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab dan disiplin kepada siswa. Nilai-nilai ini diharapkan dapat ditanamkan melalui kegiatan intra maupun ekstrakurikuler, sehingga karakter anti korupsi terbentuk secara alami sejak dini.
Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Banyak peserta yang aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai penerapan nilai integritas di sekolah masing-masing.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Hary Tjahjono melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Like Lidyawati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam membangun budaya jujur dan transparan di dunia pendidikan.
“Pendidikan anti korupsi bukan sekadar materi tambahan, tetapi bagian penting dalam membentuk karakter siswa yang jujur, bertanggung jawab dan disiplin. Kami ingin para guru dan kepala sekolah tidak hanya memahami makna anti korupsi, tetapi juga menerapkannya dalam tata kelola sekolah yang transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Menurut Like, penguatan nilai integritas harus berjalan seiring dengan peningkatan profesionalisme tenaga pendidik. “Guru dan kepala sekolah memiliki peran strategis sebagai teladan. Ketika mereka menunjukkan integritas, siswa pun akan meneladani,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Disdikdaya Kabupaten Probolinggo berharap seluruh satuan pendidikan dapat menjadi agen perubahan dalam mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, jujur dan bebas dari praktik korupsi.
“Dari sekolah yang berintegritaslah kita bisa mencetak generasi yang kuat dan berkarakter. Pendidikan anti korupsi adalah pondasi untuk membangun masa depan bangsa yang bersih dan berkeadilan,” pungkasnya. (nab/zid)
