Dringu, Lensaupdate.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus mendorong terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan memperkuat pelayanan kesehatan berbasis hak anak. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menyelenggarakan sosialisasi Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP), Selasa (2/9/2025) yang diikuti oleh 33 Kepala Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo ini bertujuan agar fasilitas kesehatan tingkat pertama dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kesehatan yang sesuai dengan konvensi hak anak.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi dari Fasilitator Nasional Bekti Prastyani yang membahas secara rinci Pedoman Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas termasuk implementasi teknis dan indikator penilaiannya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Rigustina mengatakan pelayanan ramah anak merupakan bagian penting dalam mewujudkan KLA. “Ini bukan hanya soal pelayanan medis, tetapi juga bagaimana Puskesmas memperlakukan anak-anak dengan prinsip non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak hidup serta penghargaan terhadap pendapat anak,” ujarnya.
Tina menambahkan, indikator PRAP merupakan bagian dari 31 indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu daerah dalam mencapai status KLA. “Secara khusus, indikator PRAP masuk dalam klaster Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan. Ada sembilan indikator di klaster ini dan pelayanan ramah anak menjadi poin krusial yang sangat memengaruhi status kesehatan anak di wilayah tersebut,” jelasnya.
Menurut Tina, pelayanan ramah anak tidak hanya mengedepankan aspek teknis medis, tetapi juga mencakup pendekatan psikologis dan sosial yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak. “Melalui pelayanan ini, kami harap akan ada peningkatan jumlah anak yang sehat dan penurunan kasus-kasus kesehatan yang kerap terjadi pada anak-anak,” lanjutnya.
Lebih lanjut Tina menegaskan DP3AP2KB menargetkan seluruh puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Probolinggo dapat mengimplementasikan konsep PRAP secara menyeluruh. “Selain meningkatkan kualitas layanan, hal ini juga sejalan dengan target nasional yaitu terwujudnya Indonesia Layak Anak (IDOLA) tahun 2030,” tegasnya.
Tina menjelaskan pelayanan yang ramah anak memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan memahami prinsip-prinsip dasar perlindungan anak. Oleh karena itu, pelatihan dan sosialisasi terus digencarkan untuk membekali para tenaga kesehatan dengan pengetahuan yang memadai.
“Jika semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Probolinggo menerapkan PRAP secara konsisten, kita bisa mempercepat tercapainya Kabupaten Layak Anak. Ini akan menjadi kontribusi besar dari sektor kesehatan terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak,” pungkasnya. (mel/fas)