Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan refleksi dan evaluasi terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Rabu (27/8/2025) di ruang pertemuan Disdikdaya Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti oleh 96 peserta dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) yang mewakili 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Setiap kecamatan menghadirkan empat perwakilan K3S sebagai bentuk partisipasi aktif dari pemangku kebijakan pendidikan di tingkat sekolah dasar.
SPMB dan MPLS sendiri telah berjalan sejak 14 Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru. Evaluasi dilakukan untuk menilai implementasi kebijakan tersebut serta menggali umpan balik langsung dari lapangan.
Analis Kebijakan Muda Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Like Widyawati menyampaikan kehadiran K3S dalam forum ini bukan sekadar formalitas, melainkan strategi untuk menciptakan kolaborasi konkret di masing-masing wilayah.
“Para pengurus K3S kami hadirkan karena mereka memiliki potensi besar untuk memusyawarahkan dan menyusun program-program pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan wilayahnya,” ujarnya.
Menurut Like, format kegiatan ini dirancang menyerupai forum diskusi kelompok sehingga kepala sekolah yang hadir bisa berbagi praktik baik, tantangan dan rekomendasi perbaikan terhadap pelaksanaan SPMB dan MPLS.
“Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyamakan persepsi dalam menyebarluaskan regulasi terbaru dari pusat, seperti yang berasal dari Kemendikdasmen agar setiap sekolah memperoleh informasi yang sama secara merata,” jelasnya.
Like mengharapkan dari kegiatan ini adalah terjadinya pemerataan informasi dan penguatan koordinasi antar wilayah sekaligus peningkatan peran aktif K3S dalam pembangunan pendidikan lokal. “Forum ini juga mendorong partisipasi kepala sekolah dalam menyampaikan hasil evaluasi konkret yang bisa ditindaklanjuti,” terangnya.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Sri Agus Indariyati mengungkapkan pentingnya kegiatan refleksi dan evaluasi ini untuk menciptakan perubahan yang nyata di lapangan.
“Kami ingin mendengar langsung dari kepala sekolah tentang pelaksanaan di satuan pendidikan masing-masing, agar ke depan kita bisa menghadirkan solusi yang lebih tepat sasaran,” tuturnya.
Kegiatan ini juga diharapkan menghasilkan rekomendasi nyata yang bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan SPMB dan MPLS tahun ajaran berikutnya. Beberapa fokus yang akan ditindaklanjuti antara lain peningkatan komunikasi antar pihak sekolah, penyempurnaan tahapan MPLS dan evaluasi sistem penerimaan siswa baru agar lebih adil dan transparan. “Dengan forum ini, kami berharap kualitas pendidikan dasar di Kabupaten Probolinggo dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan dan merata,” pungkasnya. (nab/zid)