Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Bimtek SLHS Bagi Pelaku Usaha TPP


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) Standar Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) khusus bagi pelaku usaha Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), Rabu (2/7/2025).

Kegiatan yang diikuti oleh puluhan peserta ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta penerapan standar kebersihan, sanitasi dan keamanan pangan di berbagai fasilitas pengelolaan makanan seperti rumah makan, warung, kantin sekolah hingga usaha katering.

Dalam bimtek tersebut, peserta dibekali berbagai materi penting mulai dari prinsip dasar hygiene sanitasi, penilaian risiko, prosedur pengawasan rutin hingga tata cara mendapatkan Sertifikat LAIK yang dikeluarkan oleh Dinkes Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Wahyu Utami mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penyakit yang ditularkan lewat makanan.

“Kegiatan ini kami laksanakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas para pelaku usaha makanan agar mampu memenuhi Standar Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Karena keamanan pangan adalah hal yang sangat krusial dan menyangkut langsung kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wahyu, kegiatan semacam ini sangat penting mengingat tantangan pengelolaan pangan di lapangan masih cukup tinggi. Banyak pengusaha kuliner yang belum memahami sepenuhnya standar hygiene yang baik, baik dari aspek kebersihan dapur, proses penyajian makanan hingga penyimpanan bahan baku.

“Kami ingin setiap rumah makan, warung hingga kantin sekolah di Kabupaten Probolinggo memiliki standar yang sama dalam menjaga kebersihan dan keamanan makanan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan lingkungan makan yang sehat, aman dan layak konsumsi,” jelasnya.

Selain edukasi jelas Wahyu, pihaknya siap mendampingi para pengelola TPP dalam proses pengajuan sertifikasi LAIK. Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa tempat usaha tersebut layak dalam aspek kebersihan dan sanitasi serta mampu memberikan rasa aman bagi konsumen.

"Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Dinkes dalam memperkuat sistem pengawasan makanan dari hulu ke hilir. Diharapkan ke depan semakin banyak pelaku usaha kuliner yang sadar akan pentingnya higienitas dan mengutamakan keselamatan konsumen," terangnya.

Wahyu menambahkan Dinkes akan melanjutkan program ini secara berkala dan menyasar lebih banyak pelaku usaha pangan lainnya. "Dengan demikian, budaya makan sehat dan aman dapat tercipta secara menyeluruh di masyarakat Kabupaten Probolinggo," pungkasnya. (nab/zid)