Leces, Lensaupdate.com - Untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan pemanfaatan limbah rumah tangga, para pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Leces serta TP PKK desa se-Kecamatan Leces mengikuti pelatihan pendauran ulang sampah yang difokuskan pada pembuatan Eco-Enzyme.
Kegiatan ini digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan TP PKK Kecamatan Leces di Pendopo Kecamatan Leces, Selasa (17/6/2025).
Pelatihan tersebut secara resmi dibuka oleh Camat Leces Permana Hermani Joedhianto bersama Ketua III Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Umi Hani'ah Fahmi AHZ, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Probolinggo Mishul Sauliyah Fitriawati serta Ketua TP PKK Kecamatan Leces Huriah Azizah Permana.
Peserta pelatihan mendapat materi langsung dari Ning Umi Hani’ah dan Nina Ari Wahyuni dari PT. POMI Paiton Energy yang memberikan edukasi tentang konsep Eco-Enzyme, yaitu cairan hasil fermentasi limbah organik seperti sayuran dan buah yang memiliki banyak manfaat lingkungan.
“Eco-enzyme ini dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serbaguna, pupuk alami serta pengusir hama. Ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran dan memaksimalkan manfaat sampah organik rumah tangga,” jelas Ning Umi Hani’ah.
Ning Umi Hani’ah menambahkan bahwa Eco-Enzyme juga dapat menghasilkan ozon (O3) dari proses fermentasi yang membantu mensterilkan udara dan lingkungan.
“Cairan Eco-Enzyme berwarna kecokelatan, beraroma asam manis dan memiliki manfaat ekologis luar biasa. Ini solusi alami hasil dari proses fermentasi limbah organik rumah tangga,” terangnya.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan Eco-Enzyme yang dipandu langsung oleh tim dari ISS Paiton, di bawah naungan PT. POMI Paiton Energy. Peserta diberi panduan teknis mulai dari proses pencampuran limbah organik, penambahan gula hingga tahapan fermentasi.
Camat Leces Permana Hermani Joedhianto menegaskan bahwa pelatihan ini penting dalam rangka mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA serta mendorong gaya hidup berkelanjutan di tingkat rumah tangga.
“Pendauran ulang ini sangat strategis. Tidak hanya menghemat sumber daya alam dan mengurangi polusi, tapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Kami berharap ibu-ibu TP PKK benar-benar memahami proses ini dan bisa menerapkannya di rumah,” tuturnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat, khususnya di lingkungan keluarga dan desa serta mendorong perubahan gaya hidup yang ramah lingkungan di Kabupaten Probolinggo. (ren/zid)