MIN 2 Probolinggo Rayakan Hari Lahir Pancasila dengan Nuansa Budaya Lokal


Maron, Lensaupdate.com - Dalam semangat kebhinekaan dan nasionalisme, MIN 2 Probolinggo menyelenggarakan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 dengan balutan nuansa budaya khas Madura Sakera dan Marlena. Acara berlangsung meriah dan sarat makna di halaman madrasah, Senin (2/6/2025) dengan seluruh siswa dan guru turut berpartisipasi dalam suasana penuh semangat kebangsaan.

Yang menarik, seluruh peserta upacara tampil mengenakan pakaian adat Sakera untuk siswa laki-laki dan Marlena untuk siswi perempuan. Warna merah menyala yang mendominasi busana Marlena mencerminkan semangat membara, sedangkan pakaian Sakera yang identik dengan keberanian memperkuat nuansa heroisme dalam peringatan kali ini. Nuansa ini sekaligus menjadi simbol semangat gotong royong dan cinta tanah air.

Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala MIN 2 Probolinggo Sumiati yang dalam pidatonya membacakan sambutan resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. 

Dalam amanat tersebut disampaikan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga jiwa dalam setiap denyut pembangunan Indonesia. “Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap napas kehidupan bangsa,” ujarnya.

Sumiati juga menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sejak dini. “Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, siswa akan tumbuh menjadi pribadi yang menjunjung tinggi persatuan, toleransi dan cinta tanah air,” terangnya.

Kegiatan upacara turut diikuti siswa dari kelas 1 hingga 6 serta murid-murid RA Alkholafiah yang didampingi para guru RA. Para guru juga berperan aktif sebagai petugas upacara, memperlihatkan kolaborasi antara pendidik dan peserta didik dalam menanamkan semangat nasionalisme.

Tidak hanya upacara, momen peringatan ini juga menjadi ajang apresiasi bagi siswa-siswi berprestasi. Penghargaan dan hadiah diberikan kepada siswa yang menunjukkan pencapaian akademik dan non-akademik sebagai bentuk motivasi agar terus berprestasi dan menjadi teladan di lingkungan sekolah.

Sumiati berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara rutin sebagai bentuk pembelajaran karakter yang membumi. “Semoga semangat Pancasila tidak hanya hidup dalam upacara, tapi juga dalam sikap dan perilaku sehari-hari anak-anak kita,” pungkasnya. (ren/zid)