Pajarakan, Lensaupdate.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan berbasis kompetensi kejuruan bordir di Cindy Bordir Desa Selogudig Wetan Kecamatan Pajarakan selama 30 kali pertemuan.
Pelatihan kejuruan bordir ini diikuti oleh 32 orang yang berasal dari masyarakat Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan mereka dipandu oleh Umi selaku Owner Cindy Bordir.
Kegiatan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Probolinggo Galuh Megawati Hudan Syarifuddin didampingi Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Joelijanto, Rabu (11/6/2025).
Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Joelijanto menyampaikan pelatihan kerja berdasar uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Disnaker Kabupaten Probolinggo tahun 2025 diharapkan dapat mempercepat visi misi Bupati Probolinggo dengan mengurangi angka pengangguran melalui pelatihan sesuai kebutuhan pengusaha.
“Pelatihan kerja ini diperuntukan untuk kejuruan bordir dengan pengajar dari pihak perusahaan. Diharapkan peserta setelah menerima pelatihan dapat direkrut langsung oleh perusahaan yang telah melakukan MoU dengan Disnaker Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Menurut Anang, MoU dengan Cindy Bordir dan Disnaker dilakukan sejak tahun 2023 yang telah dilakukan perekrutan oleh Cindy Bordir dari peserta pelatihan. Tahun 2023 Cindy Bordir telah merekrut 19 orang dan tahun 2024 sejumlah 22 orang.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan peserta pelatihan dapat menginformasikan kepada saudara-saudaranya atau teman-temannya agar memanfaatkan kesempatan ini untuk mendaftarkan atau mengikuti pelatihan di Disnaker Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Sementara Sekretaris Dekranasda Kabupaten Probolinggo Galuh Megawati Hudan Syarifuddin mengatakan bordir bukan hanya sekadar kerajinan tangan. Bordir adalah seni warisan budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap akan lahir pengrajin-pengrajin bordir yang terampil, kreatif dan inovatif yang mampu menghasilkan produk bernilai jual dan siap bersaing di pasar lokal, nasional bahkan internasional,” katanya.
Menurut Galuh, Dekranasda memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong dan memfasilitasi pelatihan, pendampingan serta pemasaran produk-produk UMKM, khususnya kriya dan kerajinan tradisional seperti membordir.
“Kami juga akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, dunia usaha maupun komunitas, demi mengangkat potensi lokal agar semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas,” jelasnya.
Galuh meminta peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, gali ilmu dan keterampilan sebanyak mungkin serta jangan takut untuk berinovasi.
“Insya Allah, dengan tekad dan usaha yang kuat, apa yang kita tanam hari ini akan menjadi buah manis di masa depan. Terima kasih kepada Ibu Umi selaku instruktur yang bersedia MoU dengan Pemerintah Daerah untuk mecetak kader-kader pengrajin bordir,” pungkasnya. (nab/zid)