Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Pertemuan Teknis Pengisian Siskohatkes dan Pemantauan Kesehatan Pasca Haji


Kraksaan, Lensaupdate.com - Untuk menjaga kondisi kesehatan jemaah haji setelah menunaikan ibadah di Tanah Suci, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar pertemuan teknis pengisian Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) dan pemantauan kesehatan pasca haji, Senin (23/6/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh Pemegang Program Haji dan Pengelola Surveilans Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo. Fokus pertemuan adalah menyelaraskan langkah-langkah teknis pengisian data kesehatan jemaah dalam Siskohatkes serta menyusun strategi pemantauan kesehatan jemaah sepulang dari ibadah haji.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Nina Kartika mengatakan kegiatan ini sangat penting sebagai bagian dari pencegahan penyakit menular yang mungkin terbawa jemaah dari luar negeri.

“Pengisian data Siskohatkes dan pemantauan pasca haji ini sangat krusial. Kami ingin memastikan bahwa jemaah tidak hanya sehat saat berangkat, tetapi juga ketika kembali ke tanah air. Ini juga menjadi langkah antisipasi terhadap potensi penyebaran penyakit seperti MERS-CoV, meningitis, kolera atau bahkan Covid-19,” ujarnya.

Nina menambahkan melalui Siskohatkes, seluruh riwayat medis dan hasil pemeriksaan kesehatan jemaah dapat tercatat secara terintegrasi dan real time. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap gangguan kesehatan serta pemantauan yang lebih akurat oleh petugas Puskesmas di wilayah masing-masing.

“Siskohatkes bukan hanya alat pelaporan, tapi juga alat koordinasi. Kami bisa memantau jemaah yang butuh perhatian khusus setelah haji, terutama kelompok rentan seperti lansia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta,” tambahnya.

Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan lanjutan dan edukasi bagi jemaah haji setelah pulang. “Petugas Puskesmas diharapkan melakukan pendekatan humanis dan promotif agar jemaah mau memeriksakan diri secara sukarela, terutama bagi yang menunjukkan gejala kelelahan, demam, batuk atau sesak napas,” jelasnya.

Menurut Nina, pertemuan ini menjadi wadah untuk memperkuat koordinasi antar Puskesmas agar memiliki pola pelaporan yang seragam dan berbasis data. “Dengan adanya pemantauan pasca haji yang terstruktur dan pengelolaan data melalui Siskohatkes, diharapkan tidak ada jemaah yang luput dari pengawasan kesehatan serta potensi wabah bisa ditekan secara maksimal,” pungkasnya. (nab/zid)