Dinkes Kabupaten Probolinggo Gelar Monev Pemegang Program Imunisasi 2025


Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar monitoring dan evaluasi (monev) bagi pemegang program imunisasi pada Jum’at (20/6/2025) di ruang pertemuan Dinkes Kabupaten Probolinggo. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kualitas pelayanan imunisasi yang optimal agar program imunisasi dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo mengatakan imunisasi merupakan salah satu program kesehatan masyarakat yang sangat penting. Selain dapat membentuk kekebalan pada individu, imunisasi juga memberikan kekebalan kelompok atau herd immunity yang berdampak langsung pada peningkatan derajat kesehatan, terutama bagi ibu dan anak. 

“Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan terus berupaya meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Hariawan, keberhasilan program imunisasi menjadi prioritas utama dalam mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya wabah penyakit berbahaya di masyarakat.

“Imunisasi adalah langkah preventif yang sangat efektif. Program ini tidak hanya menguntungkan individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memastikan cakupan imunisasi di Kabupaten Probolinggo mencapai target,” jelasnya.

Lebih lanjut Hariawan menerangkan salah satu strategi utama yang diterapkan dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi adalah pemberdayaan masyarakat. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, terutama melalui kader kesehatan seperti bidan desa dan koordinator imunisasi, diharapkan dapat meminimalkan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap atau yang disebut dengan status drop out serta mengatasi masalah anak yang belum terimunisasi sama sekali atau zero dose.

“Pemberdayaan masyarakat ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dan membangun dukungan yang lebih kuat terhadap program imunisasi di tingkat desa dan kelurahan,” terangnya.

Hariawan menjelaskan salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam kegiatan monitoring kali ini adalah penggunaan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). Aplikasi ini merupakan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan imunisasi yang berbasis data individual.

“Dengan aplikasi ini, hasil pelayanan imunisasi dapat tercatat secara cepat, real-time dan terukur. Pencatatan ini diharapkan dapat meningkatkan akurasi pelaporan imunisasi di Posyandu, Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya,” lanjutnya.

Lebih lanjut Hariawan menambah kegiatan monev seperti ini penting dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa program imunisasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana.

“Dengan adanya evaluasi yang terstruktur, kami dapat melihat sejauh mana efektivitas program imunisasi ini dan melakukan perbaikan bila diperlukan. Kami juga berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya imunisasi, karena ini adalah langkah preventif terbaik untuk mencegah penyakit menular,” pungkasnya. (nab/zid)