Probolinggo, Lensaupdate.com - Kabupaten Probolinggo resmi memasuki usia ke-279 tahun. Momentum bersejarah ini dirayakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui sebuah tasyakuran yang berlangsung khidmat dan penuh nilai reflektif pada Jumat (18/4/2025) di Pendopo Prasaja Ngerti Wibawa Kabupaten Probolinggo.
Mengusung tema “Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Inovasi dan Sinergitas Pembangunan Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kabupaten Probolinggo SAE”, acara ini menjadi momen penting untuk menengok sejarah sekaligus menatap masa depan daerah.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE. Turut hadir pula Wakil Bupati Ra Fahmi AHZ, Sekretaris Daerah H. Ugas Irwanto, jajaran Forkopimda dan seluruh pejabat OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan, Edi Martono selaku pemerhati sejarah Probolinggo sekaligus pemilik Pojok Literasi Arkeologi Sunan Kali Banger memaparkan sejarah penting dari Banger menuju Probolinggo. Pemaparan sejarah ini merupakan bentuk kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo yang juga disempurnakan melalui penayangan dokumentasi video Kabupaten Probolinggo tempo dulu.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Gus Haris dan Wakil Bupati Ra Fahmi yang diserahkan secara simbolis kepada Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, Edi Martono serta KH. Achmad Siddiq Tardho’a dari PP Bani Rancang dan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya, Bupati Gus Haris menegaskan bahwa Harjakapro tidak hanya menjadi seremoni tahunan semata, melainkan ajang refleksi atas perjalanan panjang daerah. Ia juga menekankan pentingnya mengenal dan mengkaji sejarah untuk membentuk identitas serta memperkuat semangat pembangunan berkelanjutan.
"Sejarah dan budaya adalah fondasi penting. Kita ingin menghimpun para pelaku sejarah dan budayawan untuk bersama menentukan narasi sejarah Probolinggo secara valid dan berkesinambungan," ujarnya.
Bupati Gus Haris juga menyoroti potensi wisata berbasis sejarah yang dimiliki Kabupaten Probolinggo mulai dari kisah Argopuro yang belum banyak dieksplorasi hingga keindahan alam seperti Gunung Bromo, tujuh danau, delapan air terjun, sungai untuk rafting hingga pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang menyimpan cerita dan peluang besar.
“Peringatan Harjakapro ke-279 ini pun menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak melupakan akar budaya dan sejarah daerah, sembari terus mendorong inovasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.
Dengan penguatan sinergi lintas sektor dan pemahaman sejarah yang lebih mendalam, Kabupaten Probolinggo diharapkan mampu tumbuh menjadi daerah yang semakin SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing). (mel/zid)