Paiton, Lensaupdate.com - Dalam rangka mendukung program penurunan angka stunting dan pola hidup sehat sejak usia dini, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo menggelar sosialisasi Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) di Pondok Pesantren Nurul Qodim Desa Kalikajar Kulon Kecamatan Paiton, Jum’at (25/7/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh 150 santri putri ini dihadiri oleh Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Probolinggo Titin Agustini Arif Kurniadi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Sri Wahyu Utami, Analis Pasar Hasil Perikanan Muda Yasykur, Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Agus Syaiful Rizal dan Fonny Sukma Apsari, Kepala Sekolah PDF Ulyah Nurul Qodim dan para ustadzah.
Santri putri peserta kegiatan mendapatkan paket produk olahan perikanan lokal seperti abon ikan, amplang ikan, nugget ikan, kerupuk ikan, dendeng ikan serta nasi lengkap dengan lauk ikan nila goreng. Semua produk ini merupakan hasil diversifikasi olahan UKM lokal yang tidak hanya bergizi tinggi tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Probolinggo.
Ketua Pokja III TP PKK Kabupaten Probolinggo Titin Agustini Arif Kurniadi mengatakan pentingnya konsumsi ikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi generasi muda seperti para santri. “Ikan mengandung protein tinggi yang sangat penting untuk mendukung kecerdasan dan pertumbuhan anak, sekaligus mencegah stunting sejak dini,” katanya.
Sementara Analis Pasar Hasil Perikanan Muda Diskan Kabupaten Probolinggo Yasykur mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan secara strategis di Desa Kalikajar Kulon karena desa tersebut termasuk lokus stunting. “Angka konsumsi ikan Kabupaten Probolinggo masih bisa ditingkatkan, terutama dalam skala rumah tangga,” katanya.
Sebagai informasi jelas Yasykur, konsumsi ikan nasional tahun 2023 berada di angka 57,91 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi ikan di Jawa Timur tahun 2024 adalah 53,30 kg/kapita/tahun dan Kabupaten Probolinggo sebesar 57,26 kg/kapita/tahun. Namun, tingkat konsumsi rumah tangga masih tergolong rendah, hanya sekitar 27,06 kg/kapita/tahun.
“Melalui kegiatan Gemarikan ini, kami berharap dapat menciptakan kesadaran dan perubahan perilaku konsumsi di kalangan remaja pesantren. Selain itu, pemberian produk olahan perikanan juga dimaksudkan untuk mengenalkan variasi menu ikan yang bisa dikonsumsi dengan cara praktis dan lezat,” jelasnya.
Tidak hanya bermanfaat dari sisi gizi jelas Yasykur, kegiatan ini juga diharapkan menjadi stimulan ekonomi bagi pelaku UKM perikanan lokal yang selama ini aktif memproduksi olahan ikan berkualitas. Dengan demikian, edukasi konsumsi ikan dapat berjalan beriringan dengan penguatan ekonomi lokal.
“Kegiatan Gemarikan ini diharapkan terus menyasar lebih banyak komunitas, khususnya di daerah dengan angka stunting tinggi. Kami berkomitmen untuk terus mengampanyekan konsumsi ikan sebagai solusi cerdas untuk mencetak generasi sehat, kuat dan berprestasi di masa depan,” pungkasnya. (ren/zid)