Duta GenRe Kabupaten Probolinggo Kampanye Anti-Bullying dan Sehat Mental Remaja


Kraksaan, Lensaupdate.com - Upaya pencegahan perundungan (bullying) dan gangguan kesehatan mental pada remaja terus menjadi perhatian serius di Kabupaten Probolinggo. Duta Generasi Berencana (GenRe) hadir sebagai penggerak utama dalam mendorong generasi muda agar lebih peduli terhadap kondisi psikologis diri dan teman sebayanya.

Gerakan ini salah satunya diwujudkan melalui podcast edukatif bertema “Remaja Peduli Mental, Tolak Bullying” yang disiarkan dari Studio LPPL Radio Bromo FM Kraksaan, Minggu (26/10/2025). Program ini menyasar remaja sebagai kelompok yang paling rentan menghadapi tekanan sosial dan dampak teknologi digital.

Podcast tersebut menghadirkan dua figur inspiratif Duta GenRe Kabupaten Probolinggo, yakni Dimas Nur Muhamad (Juara Motivator Duta GenRe) dan Faza Abdi Mahalila (Juara 3 Duta GenRe). Didampingi host Kia, keduanya membahas secara mendalam berbagai persoalan kesehatan mental dan bullying yang banyak dialami pelajar hingga mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Faza Abdi Mahalila menegaskan kesehatan mental tidak berarti bebas dari rasa sedih atau stres, melainkan kemampuan seseorang untuk mengelola emosinya secara sehat.

"Orang yang sehat mentalnya bukan berarti tidak pernah stres atau kecewa. Tapi bagaimana ia mampu menghadapinya dengan cara yang positif tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain,” ungkap Faza.

Sementara Dimas Nur Muhamad menyoroti persoalan overthinking yang kerap dialami remaja masa kini. Ia menilai, banyak remaja terjebak dalam kecemasan berlebih karena kurangnya ruang untuk mengekspresikan diri.

"Masa remaja itu masa transisi. Kalau tidak punya dukungan sosial, kita mudah merasa sendirian. Maka penting punya teman yang positif dan berani bercerita ketika butuh bantuan,” ujarnya.

Selain membahas cara menjaga kesehatan mental remaja, dialog interaktif tersebut juga menyinggung berbagai bentuk perundungan, baik fisik, verbal, sosial maupun cyber bullying. Bullying di dunia digital kini menjadi ancaman nyata karena dapat meninggalkan trauma mendalam bagi korban.

“Komentar kasar di media sosial bisa melukai lebih dalam dari yang kita kira. Jadi sebelum mengetik, pikirkan dulu dampaknya,” tambahnya.

Faza turut mengingatkan bahwa pelaku bullying sering kali juga merupakan korban dari tekanan lingkungan. Oleh karena itu, empati dan komunikasi terbuka menjadi kunci pencegahan.

"Kita tidak tahu latar belakang seseorang. Maka jangan cepat menghakimi, tapi cobalah memahami,” tuturnya.

Di akhir sesi, kedua Duta GenRe tersebut mengajak remaja untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif. “Kalau melihat bullying, jangan diam. Jadilah teman yang peduli, bukan penonton,” pesan Dimas.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Generasi Berencana (GenRe) yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan dijalankan secara lokal oleh DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo. 

Melalui program tersebut, Duta GenRe berkomitmen untuk terus menebarkan semangat Bangga Berencana (Bangga Kencana) dan memperkuat karakter remaja Indonesia agar tumbuh sehat, tangguh dan memiliki rencana hidup yang jelas.

Dengan semangat yang sama, Duta GenRe terus menjadi wadah bagi remaja Kabupaten Probolinggo untuk berkarya, berbagi inspirasi dan menjadi agen perubahan menuju generasi yang sehat, tangguh dan berencana. (nab/zid)