Kraksaan, Lensaupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo bersama Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Probolinggo terus menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Upaya itu diwujudkan melalui kegiatan diseminasi hasil bimbingan teknis (bimtek) PAUD Holistik Integratif (HI) dan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang berlangsung selama dua hari, Selasa–Rabu (8–9/10/2025) di ruang Tengger Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan strategis ini diikuti oleh 68 guru TK PNS, 5 kepala sekolah pendamping dan 50 pengurus Pokja II TP PKK dari tingkat kabupaten hingga kecamatan. Sinergi dua lembaga ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan PAUD berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman digital.
Selama dua hari kegiatan, peserta memperoleh beragam materi penting seperti pengantar Deep Learning dalam PAUD, prinsip pembelajaran bermakna, kerangka kerja pembelajaran mendalam hingga sinergi antara sekolah dan keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Narasumber yang hadir antara lain Suwarti (Asesor dan Praktisi Pendidikan PGRI), Sri Ayu (Pengawas TK dan Fasilitator Pembelajaran Mendalam), Uun Nurul Kasiyati (Fasilitator PM) serta Sayu Indah Naironi Roby dan Kholis Hidayati dari TP PKK Kabupaten Probolinggo.
Melalui paparan para narasumber, peserta diajak memahami bahwa pendidikan anak usia dini bukan hanya soal membaca, menulis atau berhitung, tetapi tentang membentuk karakter, rasa ingin tahu, empati dan kemampuan berpikir kritis sejak dini.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Analis Kebijakan Muda Massajo menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk tanggapan terhadap tantangan global dan perkembangan teknologi.
“Anak usia dini adalah generasi emas. Karena itu, mereka harus didampingi dengan metode yang sesuai perkembangan zaman, termasuk pemanfaatan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan,” ujarnya.
Menurutnya, konsep Deep Learning di dunia PAUD tidak sekadar berbicara tentang teknologi, tetapi juga tentang pembelajaran yang membuat anak benar-benar memahami makna setiap proses belajar.
“Deep Learning mengajarkan anak untuk berpikir mendalam, bukan sekadar menghafal. Pendekatan ini membentuk kemampuan berpikir kritis, kolaboratif dan solutif sejak dini,” tambahnya.
Lebih lanjut Massajo menjelaskan PAUD Holistik Integratif (HI) adalah pendekatan yang melihat anak sebagai individu utuh, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga fisik, sosial, emosional dan spiritual.
"Anak-anak belajar bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan sekitarnya. Karena itu, peran PKK sangat penting untuk memastikan ada kesinambungan antara pendidikan formal dan pengasuhan di rumah,” jelasnya.
Ia menegaskan, keberhasilan layanan PAUD tidak dapat dicapai oleh sektor pendidikan saja. "Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, TP PKK, serta masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal," lanjutnya.
Selain meningkatkan kapasitas guru TK dan pengurus PKK, kegiatan ini juga diarahkan untuk membangun model kolaborasi lintas sektor antara sekolah, keluarga dan masyarakat.
"PKK sebagai mitra strategis memainkan peran penting dalam menguatkan pola pengasuhan yang harmonis antara rumah dan sekolah. Kolaborasi ini menjadi fondasi utama bagi lahirnya generasi unggul di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Para peserta diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkan praktik pembelajaran mendalam di kelas masing-masing. Mereka juga diminta untuk menyebarluaskan hasil bimtek ke komunitas sekolah dan desa agar manfaatnya dirasakan lebih luas.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan kita,” tegasnya.
Massajo menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan anak usia dini yang adaptif, kontekstual dan berorientasi pada anak.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai tonggak perubahan. Pendidikan usia dini harus berpihak pada anak, mengikuti perkembangan zaman dan tetap berakar pada nilai-nilai karakter bangsa,” pesannya.
Dengan kegiatan ini, Disdikdaya dan TP PKK berharap lahir lebih banyak pendidik kreatif, inspiratif dan berjiwa kolaboratif di Kabupaten Probolinggo. Melalui sinergi dan inovasi berkelanjutan, cita-cita untuk mencetak generasi emas Kabupaten Probolinggo 2045 bukanlah hal yang mustahil.
“Dari tangan para pendidik dan penggerak PKK yang hebat inilah lahir anak-anak cerdas, tangguh dan berakhlak mulia,” pungkasnya. (nab/zid)
