Diperta Kabupaten Probolinggo Gencarkan Vaksinasi PMK


Krucil, Lensaupdate.com - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Krucil dan Puskeswan Banyuanyar, Diperta melaksanakan pelayanan vaksinasi PMK pada Rabu (15/10/2025).

Dari kegiatan tersebut, sebanyak 152 ekor sapi, 54 ekor domba dan 150 ekor kambing berhasil divaksin. Selain vaksinasi, juga dilakukan pengobatan terhadap delapan ekor ternak serta kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) di lima lokasi berbeda.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala UPT Puskeswan Aulia Khusumastutik, dokter hewan penyelia, Medik Veteriner Muda drh. Machrus serta tenaga teknis di wilayah masing-masing.

Pelaksanaan vaksinasi PMK ini bertujuan untuk melindungi populasi ternak di Kabupaten Probolinggo, khususnya di wilayah Kecamatan Krucil dan Kecamatan Banyuanyar yang menjadi daerah dengan aktivitas peternakan cukup tinggi.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan kegiatan vaksinasi ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan hewan ternak dan ketahanan pangan masyarakat.

“Vaksinasi PMK ini menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit yang bisa menurunkan produktivitas ternak dan merugikan peternak. Kami ingin memastikan ternak di Kabupaten Probolinggo memiliki kekebalan yang optimal terhadap PMK,” katanya.

Niko menjelaskan, PMK termasuk penyakit hewan menular yang dapat menyebar dengan cepat, terutama pada sapi, kambing dan domba. Karena itu, upaya vaksinasi harus dilakukan secara berkelanjutan di wilayah-wilayah yang memiliki populasi ternak tinggi.

“Selama masih tersedia vaksin bantuan dari pemerintah, masyarakat kami dorong untuk memanfaatkan kesempatan ini. Vaksinasi dilakukan gratis dan ditangani langsung oleh tenaga medis hewan dari Dinas Pertanian,” tambahnya.

Selain vaksinasi, tim lapangan juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang, memantau kesehatan hewan secara rutin serta segera melapor apabila ditemukan gejala PMK.

“Kunci pengendalian PMK tidak hanya pada vaksinasi, tetapi juga kesadaran peternak dalam menerapkan biosekuriti dan melapor lebih cepat ketika ada kasus. Dengan sinergi antara pemerintah dan peternak, kita bisa menekan risiko penyebaran penyakit,” tegasnya.

Niko juga berharap, kegiatan vaksinasi PMK ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus mendukung program kesehatan hewan di daerahnya. “Kami ingin memastikan program ini tidak berhenti sampai di sini. Harapannya, masyarakat semakin sadar pentingnya kesehatan hewan karena berdampak langsung pada kesejahteraan peternak dan ketersediaan pangan daerah,” pungkasnya. (ren/zid)