Cegah Wabah Salmonella, Diperta Kabupaten Probolinggo Gelar Uji Pullorum


Wonomerto, Lensaupdate.com - Upaya menjaga keamanan pangan dan kesehatan unggas terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Kali ini, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan UPT Laboratorium Kesehatan Hewan (Labkeswan) Malang dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menggelar uji pullorum di PT. Malindo Feedmill, Tbk di Desa Sumberkare Kecamatan Wonomerto.


Kegiatan uji pullorum tersebut dilaksanakan pada Senin (11/8/2025) dengan mengambil 571 sampel darah ayam. Proses pengambilan dan pemeriksaan sampel ini melibatkan tim dari Diperta Kabupaten Probolinggo, UPT Labkeswan Malang dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dari Diperta Kabupaten Probolinggo ada Medik Veteriner Muda drh. Machrus dan dokter penyelia Kecamatan Wonomerto drh. Abdullah.


Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Arif Kurniadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan uji pullorum adalah metode pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi bakteri Salmonella yang menjadi penyebab penyakit berak kapur pada ayam. 


“Penyakit ini sangat menular dan bisa menyebabkan kematian massal unggas jika tidak terdeteksi sejak dini, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi besar bagi peternak,” katanya.


Menurut Niko, pemeriksaan ini sangat penting dilakukan secara berkala untuk memastikan unggas yang dipelihara dalam kondisi sehat dan bebas dari bakteri berbahaya.


“Pemeriksaan rutin seperti ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini apakah ayam terinfeksi salmonella atau tidak. Jika tidak diawasi, penyakit ini bisa menular ke manusia, terutama melalui konsumsi telur atau daging ayam yang terkontaminasi,” jelasnya.


Tidak hanya berdampak pada hewan, infeksi Salmonella juga dapat menular ke manusia. “Konsumsi telur atau produk ayam yang terkontaminasi tanpa proses masak yang baik dapat menyebabkan keracunan makanan, bahkan infeksi serius,” lanjutnya.


Niko menegaskan uji pullorum bukan sekadar respons insidental, melainkan bagian dari agenda rutin yang dilakukan setiap enam bulan sekali di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.


“Harapan kami semua peternakan unggas di Kabupaten Probolinggo bisa terbebas dari salmonella. Dengan pengujian berkala ini, kita dapat menjaga standar kesehatan hewan dan menjamin keamanan pangan untuk masyarakat,” tambahnya.


Lebih lanjut Niko mengharapkan program ini bisa mendorong perusahaan peternakan untuk lebih peduli pada standar kesehatan hewan. Sekaligus mengajak seluruh peternak, baik skala kecil maupun besar untuk aktif mengikuti uji kesehatan hewan secara berkala.


“Dengan adanya langkah ini, kami optimis dapat menciptakan lingkungan peternakan unggas yang sehat, produktif dan bebas dari ancaman penyakit menular,” pungkasnya. (mel/fas)